'Ganjalan' Penyelidikan Dugaan Korupsi Proyek Pelatihan Dispora Makassar

Hingga saat ini penyelidikan polisi atas kasus dugaan korupsi proyek Dispora Kota Makassar belum ada perkembangan yang signifikan.

oleh Eka Hakim diperbarui 28 Mei 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2020, 04:00 WIB
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Agus Chaerul mengatakan pihaknya terus menyelidiki kasus dugaan korupsi proyek Dispora Makassar (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Agus Chaerul mengatakan pihaknya terus menyelidiki kasus dugaan korupsi proyek Dispora Makassar (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Sejumlah lembaga pegiat anti korupsi di Sulsel ramai-ramai mempertanyakan perkembangan penyelidikan kasus dugaan korupsi pada kegiatan workshop, seminar, dan pelatihan pada bidang pengembangan pemuda di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar oleh Unit Tipikor Satreskrim Polrestabes Makassar.

"Kita harap Polrestabes Makassar tidak mempetieskan penyelidikan kasus Dispora Makassar ini. Kasusnya kan sudah lama tapi tak terdengar perkembangannya," kata Direktur Anti Corruption Committee Sulawesi (ACC Sulawesi), Kadir Wokanubun via telepon, Rabu (27/5/2020).

Ia berharap Kapolrestabes Makassar mengevaluasi kinerja penyidik unit tipikor yang menangani kasus dugaan korupsi di lingkup Dispora Makassar itu.

"Saya kira kinerja penyidiknya sudah layak dievaluasi biar bisa bekerja secara profesional dalam menangani sebuah kasus korupsi," tegas Kadir.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Agus Chaerul mengatakan penyelidikan masih tetap berlanjut. Hanya saja, lanjut dia, kendalanya hingga saat ini pihaknya belum menerima hasil pemeriksaan dari Inspektorat Kota Makassar selaku Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).

"Prosesnya sekarang memang demikian. Kalau ada temuan diperiksa dulu oleh APIP dan jika hasilnya betul temuan yang dimaksud, itu kemudian diserahkan ke kami untuk ditelaah selanjutnya," kata Agus ditemui di Mako Polrestabes Makassar, Rabu (27/5/2020).

Kepala Inspektorat Kota Makassar, Zainal Ibrahim dikonfirmasi belum memberikan jawaban atas pesan konfirmasi yang dilayangkan Liputan6.com terkait hasil pemeriksaan proyek Dispora Makassar yang menjadi temuan unit Tipikor Polrestabes Makassar. Pesan konfirmasi tampak hanya dibaca.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Proyek Dispora Diduga Fiktif

Polisi resmi menyelidiki kasus dugaan korupsi proyek Dispora Makassar (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Polisi resmi menyelidiki kasus dugaan korupsi proyek Dispora Makassar (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Sebelumnya diberitakan, Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Makassar diam-diam menyelidiki dugaan korupsi pada kegiatan workshop, seminar dan pelatihan pada bidang pengembangan pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar.

Kegiatan di lingkup Dispora Makassar tersebut diketahui menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) KotaMakassar Tahun Anggaran 2018.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Makassar, AKBP Asep Marsel Suherman kala itu membenarkan adanya penyelidikan terkait dugaan korupsi pada kegiatan di lingkup Dispora Makassar tersebut.

"Benar Sat Reskrim Restabes Makassar sedang menyelidiki itu," kata Asep via pesan singkat, Rabu 26 Februari 2020.

Meski demikian, ia belum dapat memberikan keterangan lebih rinci terkait penyelidikan terhadap kegiatan yang diduga telah merugikan negara miliaran rupiah tersebut.

"Masih lidik dan saat ini penanganannya masih dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP)," tutur Asep.

Diketahui pada tahun anggaran 2018, Dispora Makassar melaksanakan sejumlah kegiatan diantaranya kegiatan pelatihan dasar bela negara bagi pemuda lorong senilai Rp300 juta, diskusi perubahan pola pikir pemuda anak lorong dalam menyambut Makassar menuju kota dunia senilai Rp200 juta dan pelatihan pengembangan karakter bagi pemuda senilai Rp250 juta.

Kemudian, ada juga kegiatan pelatihan pengembangan potensi minat dan bakat pemuda yang menelan anggaran sebesar Rp250 juta, peningkatan peran serta pemuda dalam pengembangan olahraga senilai Rp500 juta, pelatihan dan diskusi ilmiah tentang berbagai isu kepemudaan Rp500 juta.

Selanjutnya ada kegiatan perkampungan pemuda senilai Rp500 juta, kegiatan sosialisasi pemuda pelopor Makassar Tidak Rantasa (MTR) senilai Rp500 juta, seminar wawasan kebangsaan bagi mahasiswa dan pemuda senilai Rp300 juta, workshop peran serta pelajar dalam bergonanisasi senilai Rp225 juta serta pembinaan pelatihan kepeloporan mahasiswa senilai Rp300 juta.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya