Memaksa Masuk, Pemudik Bandel Nyaris Bentrok dengan Warga di Gorontalo

Demi bisa masuk ke wilayah Gorontalo, puluhan mobil pemudik yang menumpuk sejak Minggu pagi (31/5/2020), akhirnya nekat menerobos portal perbatasan Gorontalo-Sulawesi Utara.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 01 Jun 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2020, 14:00 WIB
Pemudik Memaksa Masuk Gorontalo
Demi bisa masuk ke wilayah Gorontalo, puluhan mobil pemudik yang menumpuk sejak Minggu pagi (31/5/2020), akhirnya nekat menerobos portal perbatasan Gorontalo-Sulawesi Utara. (Liputan6.com/ Arfandi Ibraihim)

Liputan6.com, Gorontalo - Demi bisa masuk ke wilayah Gorontalo, puluhan mobil pemudik yang menumpuk sejak Minggu pagi (31/5/2020), akhirnya nekat menerobos portal perbatasan Gorontalo - Sulawesi Utara. Petugas yang hanya dua orang di perbatasan di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, tak mampu menghalau pemudik yang memaksa masuk.  

Namun aksi menerobos perbatasan yang dilakukan pemudik nekat tersebut menjadi sia-sia. Tak seberapa jauh dari perbatasan, warga sekitar langsung menghalau mereka.

Dengan berbagai upaya, warga memukul mundur para pemudik untuk kembali ke Sulawesi Utara. Situasi sempat memanas saat warga memaksa mobil untuk putar balik kembali ke Sulawesi Utara.

Yanto salah seorang penjaga personel penjaga perbatasan mengungkapkan, emosi para pemudik tak bisa dikendalikan, apalagi dengan keterbatasan personel jaga. Bahkan ada pemudik yang nyaris menabrak salah satu personel TNI yang sedang berjaga di perbatasan.

"Sudah tidak bisa ditahan. mereka memaksa masuk. mereka unjuk rasa, dan menentang petugas perbatasan," kata Yanto.

Dengan kondisi itu, kata Yanto, ratusan masyarakat dari berbagai desa di Atinggola turun untuk memukul mundur mobil yang tertumpuk.

"Ini juga pelampiasan masyarakat lantaran mereka berani menerobos portal perbatasan. Padahal di Gorontalo masih diterapkan PSBB," katanya.

Sementara itu, Camat Atinggola Yolanda Giola, saat dikonfirmasi mengatakan, masyarakat memblokade jalan menuju Gorontalo tetap di depan Koramil Atinggola. Menurutnya hal ini terjadi diakibatkan lambatnya informasi perpanjangan PSBB ke masyarakat.

"Tidak adanya penyampaian lebih awal untuk perpanjangan PSBB di tahap ke tiga ini, sehingga pemudik memaksa masuk apalagi yang berdomisili di Gorontalo," ujar Yolanda.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya