Lagu Sedih Jadi Pengantar Minum Racun Pemuda Talaud

Syaril menambahkan, sekitar pukul 22.00 Wita sempat melihat Pemuda Talaud itu duduk di depan rumah sambil mendengarkan lagu-lagu berlirik sedih dari ponsel, bahkan sampai menangis.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 01 Jul 2020, 10:22 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 23:00 WIB
Jenazah
Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Liputan6.com, Manado Seorang pemuda, YEG (20), di Desa Bambung Timur, Kecamatan Gemeh, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulut mengakhiri hidupnya secara tragis, Senin (15/6/2020) dini hari.

Yh, panggilannya, nekat menenggak sebotol cairan racun pembasmi hama tanaman, di dalam kamar rumah kakek-neneknya di Bambung Timur.

Nenek korban, AT (68) menuturkan, sejak Minggu malam Yh berada di rumah. AT bersama suaminya, TP (72) tidur sekitar pukul 21.00 Wita, sedangkan cucu mereka masih berada di tengah rumah.

Sekitar tiga jam kemudian, AT mendengar korban mengerang kesakitan di dalam kamar. AT bergegas menghampiri dan melihat Yh memegang perut dan terus berteriak kesakitan. AT juga melihat sebotol racun di lantai kamar Yh. AT lalu membangunkan suaminya.

Setelah melihat kondisi cucunya, TP langsung memberitahukan kejadian ini kepada kerabat dan tetangga sekitar. Hal ini dibenarkan tetangga dekat, SR (31). Dia diberitahu oleh TP tentang kejadian tersebut.

SR segera mendatangi Yh dan berupaya memberikan pertolongan seadanya dengan cara memasukkan jari ke mulut korban agar muntah. Cara ini berhasil. SR lalu memberikan susu kental kepada Yh, dan dia pun muntah lagi.

Pemuda itu sempat ke kamar mandi, kemudian kembali ke kamar dan muntah lagi. Melihat kondisi Yh yang mulai lemah, sekitar pukul 01.00 Wita, mereka membawanya ke Rumah Sakit Bergerak Gemeh. Namun, korban tak bisa diselamatkan, dan meninggal dunia sekitar pukul 02.00 Wita.

SR menambahkan, sekitar pukul 22.00 Wita sempat melihat Yh duduk di depan rumah sambil mendengarkan lagu-lagu berlirik sedih dari ponsel, bahkan sampai menangis.

Pihak keluarga menerangkan, Yh adalah anak yang baik, pendiam, dan jarang bergaul di luar rumah. Dia sejak enam bulan lalu ditinggalkan oleh kedua orangtuanya yang telah berpisah. Sejak saat itu, dia tinggal bersama kakek dan neneknya.

Kapolsek Gemeh, Ipda Glenn Damar membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya sudah mendatangi TKP, mengamankan barang bukti dan mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi.

"Pihak keluarga korban menolak proses autopsi yang dinyatakan melalui surat pernyataan. Kasus ini dalam penyelidikan lebih lanjut," ujar Kapolsek Gemeh Talaud.

 

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya