Kisah John Kei Dikabarkan Mualaf di Lapas Nusakambangan

Akun atas nama Hanny Kristianto bercerita bahwa John Kei, yang digambarkan sebagai 'God Father of Jakarta', telah berganti agama alias mualaf

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 22 Jun 2020, 16:03 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2020, 12:30 WIB
john-kei-130729b.jpg
John Kei pernah diisukan mualaf di Nusakambangan

Liputan6.com, Cilacap - Nama John Refra Kei alis John Kei kembali menyita perhatian publik. Ia ditangkapkan lantaran kelompoknya diduga terlibat dalam dua aksi kekerasan dan penganiayaan sampai menyebabkan korban jiwa, Minggu, 21 Juni 2020.

Segala hal tentang John Kei memang banyak diulas. Dari kabar-kabar yang beredar itu, beberapa di antaranya bercampur dengan hoaks alias kabar bohong.

Seperti yang terjadi tiga tahun lalu, sewaktu John Kei menjadi penghuni Lapas Permisan, Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah. Waktu itu, John Kei dikabarkan mualaf.

Muasal isu itu adalah beredarnya foto John Kei mengenakan kopyah putih pada 13 September 2017 di Facebook. Dalam unggahannya, akun atas nama Hanny Kristianto bercerita bahwa John Kei, yang digambarkan sebagai 'God Father of Jakarta', telah berganti agama alias mualaf.

Ia juga menceritakan kebaikan John Kei, di luar tampang beringasnya sebagai preman yang memiliki ribuan anak buah. Unggahan itu sontak menjadi viral.

Terkait kabar itu, tak lama setelah kabar itu viral, Liputan6.com menghubungi Kepala Lapas Permisan Pulau Nusakambangan, Supriyanto.

Dan Supriyanto membantah kabar John Kei telah menjadi mualaf. Menurut dia, berita tersebut tak benar.

"Wah berita hoaks itu. Wong, mereka saja masih di gereja kok," ujar Supriyanto, Sabtu (16/9/2017) sore, dihubungi melalui telepon, dari Banyumas.

Menurut dia, pihak Lapas Permisan justru tak mengetahui kabar itu. Buktinya, John Kei masih beribadat dalam kegiatan kebaktian rutin seluruh napi Lapas Permisan. Bahkan dia menyebut, John Kei adalah penganut kristiani yang baik dan cukup rutin mengikuti kebaktian dan doa bersama.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Penjelasan Pembina Rohani Nusakambangan

John Kei
Kepala Pembina Rohani Lapas Nusakambangan, KH Hasan Makarim, ketika kaluar dari Lapas Nusakambangan menjelang Eksekusi Mati Tahap III, Juli 2016 lalu. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo).

"Di Lapas, kehidupan keagamaannya rajin ke gereja. Kalau ada kebaktian rutin dia selalu ikut. Kalau kebaktian atau kegiatan bersama-sama selalu ikut. Kalau kita ada hari Rabu, ada hari Sabtu. Tergantung dari pembina rohaninya kan, dari luar. Kalau yang berdoa tiap sore, kadang ikut kadang tidak," kata Supriyanto, waktu itu.

Namun, dia pun tak bisa memastikan, apakah ada niat John Kei masuk Islam. Yang jelas, hingga kini John Kei belum mengutarakan keinginannya.

"Kalau setau saya, saya kan di dalam, saya sering bersama dengan dia. Dia juga sering ke gereja. Dia juga tidak ikut kegiatan agama Islam," Supriyanto menerangkan.

Rupanya, kabar John Kei masuk Islam juga belum didengar oleh Kepala Pembina Rohani Islam Lapas Nusakambangan, KH Hasan Makarim. Ia juga belum menerima permintaan dari lapas atau mendengar niat John Kei menjadi mualaf.

Hal itu menurutnya juga sudah dikonfirmasi oleh Kepala Pembina Lapas Permisan, yang menyebut belum ada permintaan dari yang bersangkutan.

"Saya sempat bertemu dengan semua Kalapas dan tidak ada perbincangan yang menyinggung soal itu. Saya juga sempat telwpon bagian pembinaan, juga mereka tidak tahu. Senin besok saya ke NK dan coba akan saya tanyakan kebenaran kabarnya lagi," kata Hasan, ketika dihubungi wartawan.

Menurut Hasan, jika seorang napi ingin berpindah agama, maka ia mesti mengutarakan niatnya itu ke pihak lapas dan rohaniwan yang bertugas.

Selain itu, diperlukan keterangan resmi dari Kementerian Agama. Prosedur baku itu dilakukan lantaran tiap agama memiliki pembina rohani sendiri, dan terkait dengan pelayanan keagamaan.

"Sejauh ini saya katakan berita itu tidak benar," Hasan menegaskan.

Akhirnya kabar itu menguap tanpa bekas. Ada dugaan, seseorang telah mengedit foto lama John Kei dan menambahinya dengan kopyah putih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya