Detik-Detik Ombak Laut Kidul Seret Pemuda yang Berswafoto di Pinggir Pantai

Seorang pemuda, Ferry Rizki Agasta (27) hilang terseret ombak laut kidul tatkala sedang berfoto dengan latar belakang panorama pantai selatan

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 02 Jul 2020, 00:30 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 00:30 WIB
Ilustrasi – pencarian korban tenggelam di laut selatan. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – pencarian korban tenggelam di laut selatan. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Memikat, tetapi ombak laut kidul alias laut selatan memang berbahaya. Sesekali, ombak besar melabrak dan bisa menyeret apa saja dalam jangkauannya.

Ini lah yang terjadi di Pantai Jetis, Cilacap, Jawa Tengah, ketika aksi swafoto berbuah petaka. Seorang pemuda, Ferry Rizki Agasta (27) hilang terseret ombak laut kidul tatkala sedang berfoto dengan latar belakang panorama pantai selatan.

Ia tak sadar gelombang tinggi datang dan menyeretnya ke tengah laut. Tim Pertolongan Kecelakaan Laut Jetis yang mendapat laporan warga segera bertindak. Sayang, korban tak dapat ditemukan.

Mereka lantas meminta bantuan Kantor Basarnas Cilacap, yang kemudian menerjunkan satu regu menuju lokasi kejadian. Basarnas membekali personelnya dengan peralatan lengkap termasuk alat pelindung diri Covid-19.

Operasi pencarian pun segera digelar. Operasi SAR dilakukan bersama personel Polsek Nusawungu, Koramil Nusawungu, TPKL Jetis, Banser dan potensi SAR lainnya serta dibantu masyarakat sekitar.

Sayangnya, hingga sore tiba, pencarian belum membuahkan hasil. Mempertimbangkan kondisi laut kidul, pencarian dilanjutkan pada Kamis (2/7/2020), sembari memantau perkembangan di sekitar lokasi.

“Korban tenggelam dan hingga saat ini masih dalam pencarian," Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Peringatan BMKG Cilacap

Basarnas memberangkatkan regu SAR berperalatan lengkap untuk mencari keberadaan korban yang tenggelam di Pantai Jetis, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Rudal Afgani)
Basarnas memberangkatkan regu SAR berperalatan lengkap untuk mencari keberadaan korban yang tenggelam di Pantai Jetis, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Rudal Afgani)

Berdasarkan analisis BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia di selatan Jabar hingga DIY. Gelombang tinggi ini dipicu musim angin timuran.

BMKG Cilacap telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan tersebut. Peringatan itu berlaku hingga tanggal 2 Juli 2020 dan akan diperbarui.

"Tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mencapai 4 hingga 6 meter atau masuk kategori sangat tinggi," kata analis BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan.

Rendi mengimbau masyarakat mewaspadai kemungkinan gelombang tinggi dengan menjaga jarak ketika bermain di pantai. Ia juga mengimbau para nelayan agar tidak melaut untuk sementara waktu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya