Liputan6.com, Tarakan - Sejak ditemukannya produk jamur enoki asal Korea Selatan (Korsel) yang terkontaminasi Bakteri Listeria Monocytogenes, Balai Karantina Kelas ll A Tarakan perketat pengawasan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan selama sepekan terakhir tidak ada jamur enoki yang masuk ke Kaltara.
Jamur enoki yang beredar di wilayah Kaltara tidak diimpor langsung dari Korsel melainkan melalui Surabaya dan Jakarta. Barang ini biasa dipesan oleh pedagang dan jumlahnya pun tidak terlalu banyak.
"Biasa datangnya itu bersamaan dengan barang-barang lainnya, tidak hanya jamur enoki saja. Ini juga sudah tidak ada lagi masuk, kalau sebelumnya beberapa minggu mungkin ada," ujar Kepala Balai Karantina Kelas ll Tarakan Akhmad Alfaraby, Rabu (1/7/2020).
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, jika ada jamur enoki yang masuk ke Kaltara, sudah mengantongi sertifikat kesehatan dari daerah asalnya. Sehingga persyaratan karantina sudah terpenuhi.
"Untuk waktunya tidak tentu tapi yang pasti tidak ada langsung dari Korsel ke Tarakan atau Kaltara, kalau selain jamur ini ada yang lain," katanya
Sementara itu, untuk pengawasan selalu dilakukan secara ketat oleh Balai Karantina Kelas ll Tarakan untuk mengantisipasi masuknya jamur enoki secara ilegal.
"Tapi pengawasan kemungkinan sudah dilakukan dan diantisipasi sebelum sampai ke Kaltara. Kalau nantinya ada pengawasan di lapangan dari dinas terkait, kita juga siap dilibatkan," ungkapnya.