Kecelakaan Maut Rombongan Pemburu Babi Tewaskan 3 Orang di Tasikmalaya

Para korban mengalami luka parah setelah melompat dari kendaraan yang mereka tumpangi, akibat rem blong.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 17 Agu 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2020, 16:00 WIB
Dimpimpin Kasat Lantas Polres Tasikmalaya, Iptu Engkos Kosasih, mendatangi rumah salah satu korban kecelakaan akibat rem blong, rombongan pemburu babi di Tasikmalaya, Jawa Barat, kemarin.
Dimpimpin Kasat Lantas Polres Tasikmalaya, Iptu Engkos Kosasih, mendatangi rumah salah satu korban kecelakaan akibat rem blong, rombongan pemburu babi di Tasikmalaya, Jawa Barat, kemarin. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Diduga akibat rem blong, rombongan pemburu babi hutan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Taraju, Kampung Babakan Putat, Desa Deudeul, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu malam, 15 Agustus 2020.

Tiga orang di antaranya meninggal dunia, sementara belasan lainnya mengalami luka akibat musibah tersebut.

"Kejadiannya terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 18.30 WIB," ujar Kasat Lantas Polres Tasikmalaya, Iptu Engkos Kosasih, kemarin.

Menurutnya, kecelakaan itu berlangsung di sekitar Jalan Raya Taraju, Kampung Babakan Putat, Desa Deudeul, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu petang.

"Ada sekitar 19 orang pemburu, satu orang sopir dan 15 ekor anjing," dia menerangkan.

Saat itu, rombongan pemburu babi hutan yang berasal dari daerah Puspahiang, Salopa, dan Kecamatan Tanjung Jaya, Kabupaten Tasikmalaya, berencana pulang, selesai melaksanakan buruannya di kawasan hutan Taraju, Kecamatan Bojong Gambir.

Nahas, selang beberapa ratus meter setelah meninggalkan area buruan dan menuju turunan tajam di daerah Babakan Putat, mobil L-300 yang mereka tunggangi, mengalami rem blong.

"Sopir berteriak, membuat penumpang panik hingga akhirnya saling loncat menyelamatkan diri," ujarnya.

Dalam keadaan itu, sopir kemudian memutar otak untuk mengendalikan kendaraan, hingga akhirnya berhenti setelah menabrak tebing yang ada di ujung turunan jalan.

"Rekan saya pada lompat dari kendaraan, termasuk saya sendiri mencoba menyelamatkan diri," ujar Sandi (35), salah seorang saksi yang berhasil menyelamatkan diri menambahkan.

Warga Kecamatan Tanjungjaya itu, menyatakan awalnya kondisi rem kendaraan mobil yang mereka tumpangi dalam keadaan normal, tetapi saat menuju turunan, tiba-tiba blong, hingga menyebabkan kendaraan meluncur dengan kencang.

"Nyelonong saja saat berada di turunan tajam, saya teriak-teriak biar penumpang waspada," ujar Beni (40), sopir kendaraan.

Akibat kejadian itu, tiga orang korban yakni Asep Mulayana (55), Endih (60) dan Engkus (70), warga warga desa Sukasenang kecamatan Tanjung Jaya, meninggal dunia, sementara belasan penumpang lainnya mengalami luka, mulai lecet, hingga patah tulang akibat benturan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini


Keluarga Ikhlas

Kasat Lantas Polres Tasikmalaya, Iptu Engkos Kosasih, menghadiri acara pemakaman salah satu korban kecelakaan akibat rem blong, rombongan pemburu babi di Tasikmalaya, Jawa Barat, kemarin
Kasat Lantas Polres Tasikmalaya, Iptu Engkos Kosasih, menghadiri acara pemakaman salah satu korban kecelakaan akibat rem blong, rombongan pemburu babi di Tasikmalaya, Jawa Barat, kemarin. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Kurang dari 24 jam setelah kejadian, tiga korban langsung dimakamkan di kampung halamannya masing-masing.

"Kami ikhlas dengan kepergian almarhum. Kami berharap gak terulang kejadian serupa," ujar Dadang, kerabat Asep.

Selama hidupnya, korban Asep dikenal baik di lingkungan masyarakat sekitar. Berdasarkan keterangan para saksi yang selamat, korban tewas setelah terhempas dan terbentur aspal jalan.

"Tiga pemburu ini wafat, satu di lokasi kejadian dua di Puskesmas Taraju," ujar Kasatlantas Polres Tasikmalaya Iptu Engkos Kosasih menambahkan.

Atas musibah itu, ujar dia, pihaknya menyampaikan belasungkawa dan turun langsung dalam prosesi pemakaman para korban.

"Kita juga berikan santunan untuk keluarga yah pak, semoga membantu keluarga almahum," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya