Menjaga Harimau Jawa di Pegunungan Muria

Keberadaan harimau jawa juga diperkuat hasil investigasi tim Pembela dan Pencari Fakta Harimau Jawa (TPPFHJ) pada 2000

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2020, 03:30 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020, 03:30 WIB
[Bintang] Dikabarkan Punah, Harimau Jawa Masih Ada di Ujung Kulon?
Ilustrasi harimau. (Sumber foto: kids.nationalgeographic.com)

Liputan6.com, Kudus - Kondisi kawasan Pegunungan Muria Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, perlu dijaga kelestariannya agar ekosistem yang ada di dalamnya, termasuk harimau jawa tidak punah dan tetap lestari, kata Administratur KPH Pati Edrian Sunardi.

"Informasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), di kawasan Pegunungan Muria masih ada hewan langka, seperti harimau jawa," ujarnya ditemui usai penandatanganan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati di ruang Aulia Parama Satwika Polres Kudus, Selasa, dikutip Antara.

Jumlahnya, kata dia, cukup banyak sehingga perlu dukungan semua pihak untuk menjaga kelestarian alam sekitarnya.

Jika kondisi alamnya semakin lama semakin tidak terjaga, maka selain lingkungan yang rusak dan kualitas hidup yang terganggu berbagai polusi ada aspek lain yang tak kalah mengkhawatirkan yaitu keberadaan hewan-hewan langka di dalamnya juga akan punah.

Hewan langka tersebut dipastikan juga butuh tempat berlindung dan mendapatkan makanan agar tetap bertahan hidup di alam bebas.

Dalam rangka memastikan keberadaan harimau jawa tersebut, di kawasan hutan juga dipasang kamera pengintai (trap) di sejumlah titik untuk merekam keberadaan mereka.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Berapa Jumlah Harimau Jawa?

Harimau Jawa
Foto harimau Jawa yang diambil pada tahun 1938 di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Foto: Istimewa/Wikipedia)

Untuk kepastian jumlahnya, kata Edrian, BKSDA yang mengetahui karena Perhutani hanya bertugas soal kelestarian hutannya.

Adanya kerja sama antara Perhutani dengan Polres Kudus, diharapkan akan membawa kawasan hutan di Kudus menjadi hijau dan lestari, termasuk ekosistem yang ada di dalamnya.

Keberadaan harimau jawa juga diperkuat hasil investigasi tim Pembela dan Pencari Fakta Harimau Jawa (TPPFHJ) pada 2000 yang menemukan keberadaan harimau jawa.

Pada tahun 2012, masyarakat di sekitar kawasan Pegunungan Muria, terutama di Kabupaten Kudus dan Jepara juga dilatih mengindentifikasi jejak harimau jawa untuk meminimalkan adanya serangan terhadap hewan ternak dan mencegah warga membunuh hewan langka tersebut.

Dengan adanya bekal pelatihan tersebut, masyarakat mengetahui langkan antisipasi dan pelestarian hutan beserta isinya serta bisa mengidentifikasi satwa yang pernah memangsa ternak dan mempunyai keahlian untuk melakukan antisipasi jika satwa tersebut datang untuk memangsa ternak lagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya