2 Kecamatan di Banyumas Terancam Kekeringan

Analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan menyebut, dua kecamatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berstatus siaga kekeringan.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 14:00 WIB
ilustrasi kemarau dan kekeringan
Ilustrasi Kekeringan.

Liputan6.com, Banyumas - Analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan menyebut, dua kecamatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berstatus siaga kekeringan.

"Dua kecamatan di Banyumas yang berstatus siaga kekeringan terdiri atas Wangon dan Rawalo, sedangkan di Purbalingga ada satu yaitu Kecamatan Kaligondang," katanya dikutip Antara, Minggu (24/8/2020).

Rendi mengatakan, status tersebut diketahui berdasarkan peringatan dini potensi kekeringan meteorologis untuk dasarian (10 hari) ketiga bulan Agustus 2020 yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang.

Dalam hal ini, kata dia, suatu daerah dikatakan berstatus waspada jika tidak ada hujan selama lebih dari 21 hari, berstatus siaga jika tidak ada hujan selama lebih dari 31 hari, dan berstatus awas jika tidak ada hujan selama lebih dari 61 hari.

"Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang berkaitan dengan curah hujan. Perhitungan tingkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya kondisi kekeringan," jelasnya.

Selain Banyumas dan Purbalingga, kata dia, wilayah Jateng bagian selatan lainnya yang berstatus siaga kekeringan terdiri atas Kecamatan Gebang dan Loano, Kabupaten Purworejo, serta Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri.

Sementara di wilayah pantura Jateng, lanjut dia, status siaga kekeringan juga berlaku di Kecamatan Losari dan Larangan, sedangkan di wilayah timur berlaku di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, serta Kecamatan Godong dan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Terkait dengan adanya potensi kekeringan tersebut, Rendi mengimbau warga untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya krisis air bersih serta kebakaran hutan dan lahan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya