Longsor Tutup Akses Jalan, Puluhan KK di Padang Pariaman Terisolasi

Longsor membuat puluhan KK di Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat terisolasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2020, 11:35 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2020, 11:35 WIB
longsor-ilustrasi-131201b.jpg
Ilustrasi Longsor

Liputan6.com, Padang Pariaman - Longsor yang menutup akses jalan, membuat 78 kepala keluarga di Kampung Data, Korong Kubu Alahan Panjang Kuranji, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat terisolasi. 

"Jalan dari Koto Bangko (pusat pemeritahan nagari) menuju daerah itu tidak dapat dilewati kendaraan baik roda empat maupun roda dua," kata Wali Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Mayuni, Rabu (9/9/2020).

Mayuni mengatakan setidaknya tinggi material longsor yang menimbun jalan sekitar dua meter dan panjang 25 meter.

Melihat kondisi longsor tersebut, menurutnya pembersihan materialnya sulit dilakukan dengan cara manual atau tenaga manusia sehingga harus dengan alat berat.

Meskipun tidak ada korban jiwa akibat longsor itu namun puluhan KK terisolasi dan tidak ada jalur alternatif lain untuk menuju lokasi rumah warga di daerah tersebut.

"Warga di sana sebagian besar berprofesi sebagai petani, jalan ini juga merupakan akses satu-satunya untuk membawa hasil pertanian," katanya.

Ia berharap pihak terkait segera membantu membersihkan material longsor tersebut sehingga akses warga dapat kembali normal seperti biasa.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman Budi Mulya mengatakan dirinya telah memerintahkan anggotanya untuk meninjau lokasi dan menjalin komunikasi dengan pemerintah nagari setempat.

"Kami lihat dulu langkah apa yang bisa diambil untuk menangani hal ini," ujarnya.

Namun, lanjutnya pihaknya sekarang keterbatasan anggaran untuk menggunakan alat berat guna membersihkan material longsor.

"Sekarang dana untuk alat berat kosong. Dana di BPBD juga dipotong saat refocusing (efisiensi), padahal bencana banyak," ungkapnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya