Liputan6.com, Denpasar - Untuk kali kedua aksi demontrasi pendukung Jerinx pentolan grup band Superman Is Dead (SID) dibubarkan aparat kepolisian.
Kali ini, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Avitus Panjaitan turun langsung membubarkan aksi massa. Menurut dia, bukan tak mungkin aksi penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan Aliansi Bebaskan Jerinx SID itu jadi cluster baru penyebaran Covid-19 di tengah upaya keras pemerintah menurun angka penularan Virus Corona tersebut.
Apalagi dari pantauannya, demonstran yang ikut berunjukrasa di depan Pengadilan Negeri (PN) Denpasar pada Kamis (1/10/2020) itu tak hanya dari wilayah Bali.
Advertisement
"Ternyata banyak juga dari luar Bali seperti Banyuwangi, Jawa Timur. Malu kita seperti ini. Kalau bukan kita, siapa lagi yang memutus mata rantai Covid-19 ini," kata Kombes Jansen di lokasi demonstrasi. Tak hanya membubarkan kali ini saja, Kapolresta bahkan menegaskan akan membubarkan lagi aksi para pendukung Jerinx di hari-hari depan.
Baca Juga
Saat dibubarkan, massa aksi pendukung JRX yang mayoritas berkumpul di dekat Tiara Dewata itu menurut dengan tertib.
Hari ini, JRX menjalani sidang lanjutan. Pantauan di lapangan, sejumlah aparat gabungan mulai dari TNI, polisi hingga Satpol PP melakukan penjagaan ketat di lokasi. Beberapa mobil patroli hingga mobil watter Cannon terparkir di depan PN Denpasar dan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar.
Meski diancam akan terus dibubarkan, namun hal itu tak menyurutkan semangat pendukung JRX untuk terus menggelar aksi demonstrasi. Massa aksi tetap menggelar unjuk rasa meminta agar Jerinx segera dibebaskan.
Koordinator aksi, Made Krisna Dinata menuturkan, aksi unjuk rasa yang dilakukan bersama teman-temannya untuk memberikan suntikan moral bagi Jerinx yang tengah mendekam di balik jeruji besi.
Menurut dia, aksi demontrasi yang dilakukannya sebagai bukti bahwa solidaritas terhadap Jerinx SID tidak pernah bisa dibendung, sekalipun ada ancaman dari Kepolisian.
"Sudah terbukti di aksi kami tadi," tegasnya. Ia berharap agar simpatisan-simpatisan tetap menjaga semangatnya walaupun ada intimidasi ataupun ancaman pembubaran. "Jangan takut, kita di jalan yang benar," tegasnya.