Perjuangan Guru Honorer di Perbatasan Jateng-Jatim Keliling ke Rumah Siswa

Perjuangan Guru Honorer di Sekolah Perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur

oleh Ahmad Adirin diperbarui 18 Okt 2020, 16:03 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2020, 15:00 WIB
Puji Lestari saat menyambangi peserta didik dari rumah ke rumah. Selain memberikan pembelajaran sekolah, peserta didiknya juga dilatih dan diberi pengetahuan tentang 3 M.(Liputan6.com/Ahmad Adirin)
Puji Lestari saat menyambangi peserta didik dari rumah ke rumah. Selain memberikan pembelajaran sekolah, peserta didiknya juga dilatih dan diberi pengetahuan tentang 3 M.(Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Siang itu kondisi cuaca cukup bersahabat. Seorang guru honorer di perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur, Puji Lestari (31) tampak bersemangat menyambangi anak-anak SD Negeri 2 Tambakromo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora di rumahnya masing-masing.

Kepada Liputan6.com, dia mengaku bahwa hal itu dilakukannya karena lembaga pendidikan khususnya di Blora melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan menerapkan metode home visit dari rumah ke rumah di tengah pandemi COVID-19.

"Meski pembelajaran seperti ini tidak maksimal, tapi komunikasi guru dengan peserta didik masih terjalin dengan baik," kata dia, Sabtu (17/10/2020).

Menurut Puji, sapaan akrabnya, saat ini pembelajaran tatap muka belum diperbolehkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Blora. Sebab itu, dirinya sebagai guru honorer diembani tugas agar tetap mengetahui kondisi peserta didiknya secara langsung.

Dia menuturkan, saat ia mengunjungi satu persatu peserta didiknya, diketahuinya bahwa tidak semua anak memiliki ponsel untuk belajar daring.

"Yang punya biasanya kita ajarin dan diajarin orangtuanya juga, sementara yang tidak punya ponsel android kita ajarin dari rumah ke rumah," ucap Puji.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Edukasi 3 M

Penampakan SD Negeri 2 Tambakromo tanpa adanya pagar yang mengelilingi (Liputan6.com/Ahmad Adirin)
Penampakan SD Negeri 2 Tambakromo tanpa adanya pagar yang mengelilingi (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Puji mengungkapkan ia tidak lupa selalu membawa masker untuk diberikan ke masing-masing peserta didik saat door to door menyambangi dan mengajak belajar.

"Dikasihkan satu-satu, kan tidak semua anak punya masker sendiri-sendiri. Cara belajarnya pun kita ajari agar jaga jarak. Selain itu kita kasih tahu juga untuk sering-sering cuci tangan menggunakan sabun," ungkap dia.

Fiqri Hidayat, selaku Kepala SD Negeri 2 Tambakromo mengatakan, pihaknya memang menganjurkan kepada masing-masing guru yang dipimpinnya tersebut.

Dia menuturkan, pentingnya mengajari dan melatih peserta didik untuk membiasakan diri patuh protokol kesehatan dalam menerapkan 3 M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan dengan sabun).

"Itu tugas guru juga di sela-sela mengajari peserta didik saat home visit dari rumah ke rumah ataupun pada saat daring. Pihak orangtua masing-masing peserta didik juga kita minta untuk selalu mengingatkan akan pentingnya 3 M di tengah pandemi COVID-19 saat ini," kata Fiqri.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya