Liputan6.com, Purwokerto - Musim hujan tahun ini datang bersama La Nina, anomali cuaca yang memicu intensitas hujan lebih tinggi dari biasanya. Peningkatan intensitas curah hujan juga berarti peningkatan risiko bencana alam, baik banjir, tanah longsor, maupun angin kencang yang menyertainya.
Potensi bencana ini yang kini menjadi perhatian PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop V Purwokerto. PT KAI Daop 5 Purwokerto mendeteksi beberapa titik rawan bencana di jalur kereta api yang berada di wilayah kerjanya.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai antisipasi, Daop 5 Purwokerto telah menyiapkan petugas untuk siaga dan memantau secara intensif daerah-daerah rawan bencana alam. Dari pantauan Daop V, potensi bencana yang harus diantisipasi antara lain amblesan lantaran tanah labil, rawan longsor, dan rawan banjir.
Titik rawan bencana tersebar di beberapa wilayah. Wilayah rawan ambles atau tanah labil berada di antara stasiun Slawi-Prupuk. Rawan longsor di antara Stasiun Songgom-Prupuk, Banjar-Langen, Jeruklegi-Lebeng. Sementara daerah rawan banjir berada di antara Stasiun Linggapura-Bumiayu.
“Di titik rawan ini, PT KAI Daop 5 Purwokerto melakukan langkah-langkah pengamanan serta menempatkan petugas pemantau yang intensif memeriksa dan melaporkan kondisi jalur kereta api,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Penyediaan AMUS dan Petugas
PT KAI Daop 5 juga telah menyiapkan alat dan material untuk siaga (AMUS). AMUS berisi batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam (untuk jembatan), alat penambat rel, genset dan lampu penerangan dan alat siaga lainnya.
Daop 5 menempatkan AMUS di lima lokasi yang mudah dijangkau tim flying gank (unit reaksi cepat). Kelima titik lokasi AMUS itu antara lain di Stasiun Prupuk, Purwokerto, Kroya, Sidareja, dan Kutoarjo.
“PT KAI Daop 5 juga melakukan pengecekan berulang dan pembersihan saluran air, tebing, serta pemantauan aliran-aliran sungai yang dilewati jalur kereta api," imbuhnya.
Untuk mendukung kesalamatan bersama, PT KAI Daop 5 Purwokerto terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang keselamatan di perlintasan sebidang. Kesadaran masyarakat menaati aturan lalu lintas di perlintasan sebidang penting untuk menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang.
“Diharapkan keselamatan di perlintasan sebidang dapat terwujud, sehingga perjalanan kereta api tidak terganggu dan pengguna jalan juga selamat sampai di tujuan,” ujar Supriyanto.
Advertisement