Operasional Jalur Kereta Api Legendaris Garut Tertunda Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 memaksa pengoperasian Kereta Api Garut - Cibatu hingga tahun depan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 14 Okt 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2020, 18:00 WIB
Nampak pintu utama Stasiun Garut, Jawa Barat telah selesai direnovasi dalam proses reaktivasi kereta sejak tahun lalu.
Nampak pintu utama Stasiun Garut, Jawa Barat telah selesai direnovasi dalam proses reaktivasi kereta sejak tahun lalu. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Wabah covid-19 yang berlangsung sejak Maret lalu, menunda rencana pengoperasian kereta api jurusan Stasiun Garut Kota, setidaknya hingga tahun depan. Awalnya PT Kereta Api merencanakan pengoperasian kereta Maret, namun pandemi akirnya menghentikan rencana itu.

Wakil Kepala Daop 2 Bandung, Soegito mengatakan, awalnya rencana pengoperasian kereta dilaksanakan tahun ini, namun akibat pandemi akhirnya urung dilakukan.

“Insya Allah awal tahun depan pelayanam reaktivasi bisa selesai, mohon doa dan dukungan,” ujarnya, saat acara monitoring dan evaluasi reaktivitas dan revitalisasi Stasiun Kereta Api di Aula Kodim 0611 Garut, Selasa (13/10/2020).

Menurutnya, jalur kereta api Stasiun Cibatu-Garut merupakan jalur lawas yang kembali diaktifkan pemerintah, melalui program reaktivasi kereta api, hingga akhirnya berhasil dihelat dalam kurun waktu satu tahun pengerjaan.

Lembaganya ujar dia berharap, kehadiran akses transportasi kereta api bisa membantu masyarakat dalam mengurai kemacetan.”Karena sekarang tahun ke tahun transportasi darat terjadi kepadatan,” ujarnya.

Untuk tahun awal, jalur yang dioperasikan meliputi kelas ekonomi dari jurusan Stasiun Garut hingga Purwakarta, kemudian dilanjutkan ke arah Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Selain itu, kehadiran kereta mulai tahun depan, bisa segera memberikan dampak positif dalam menggerakan ekonomi masyarakat, termasuk sektor pariwisata.

“Adanya reaktivasi bisa berkontribusi untuk mendukung angkutan barang karena potensi usahanya luar biasa, potensi pariwisatanya juga luar biasa,” ujarnya bangga.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut Suherman mengamini pendapat pejabat Daop 2 tersebut. Menurutnya, kehadiran reaktivas kereta api Garut harus mendapatkan dukungan semua semua pihak agar berjalan sesuai harapan bersama.

Saat ini, berdasarkan data dinas yang ia miliki, kebutuhan transportasi massal masyarakat Garut setiap tahun terus meningkat, termasuk kereta api untuk akses Stasiun Cibatu yang beroperasi selama ini.

“Tahun ke tahun tidak menurun meski pun stasiunnya di Cibatu (wilayah utara Garut),” ujarnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya