Harapan Aprindo Soal Perdagangan Indonesia-Prancis

Aprindo angkat bicara soal demo menolak produk Prancis

oleh Switzy Sabandar diperbarui 05 Nov 2020, 23:30 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2020, 23:30 WIB
APRINDO
Roy N Mandey, Ketua Umum APRINDO.(ist)

Liputan6.com, Yogyakarta- Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) berharap hubungan perdagangan antara Indonesia-Prancis tetap berjalan wajar dan normal, sekalipun isu demo menolak produk Prancis santer terdengar. Terlebih, hubungan dagang kedua negara terkait penyediaan produk pada gerai retail modern berkontribusi baik.

“Soal produk asal Prancis di gerai retail modern, kami menghormati keputusan konsumen, apakah akan membeli atau tidak, karena itu hak konsumen atau individu, jadi biar perdagangan berjalan seperti biasa dan normal,” ujar Roy N Mandey, Ketua Umum Aprindo, dalam siaran persnya, Kamis (5/11/2020).

Aprindo juga meminta ketegasan dari pihak berwenang agar tidak terjadi aksi yang merugikan masyarakat dan pelaku usaha.

Menurut Roy, aksi itu tidak memberikan manfaat dan justru membebani perekonomian khusunya sektor perdagangan. Padahal, saat ini pemerintah berupaya untuk meningkatkan kestabilan konsumsi rumah tangga sebesar 57,6 persen dari produk domestic bruto (PDB) di tengah lesunya permintaan dan pasar di masa pandemi.

Aprindo juga mendukung sikap tegas pemerintah RI yang mengecam pernyataan Presiden Prancis E Macron. Sebab, pernyataan itu dinilai tidak sejalan dengan nilai kesakralan dan simbol agama.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya