Lucu, Perampok SPBU di Bali Todong Korban Pakai Pistol Mainan

Aksi perampok di Bali yang sempat viral di media sosial akhirnya dibekuk polisi. Lucunya, ternyata aksi kejahatannya yang viral dengan menodongkan pistol itu hanya menggunakan pistol mainan. Perampok tersebut juga menggunakan jaket ojek online (ojol)

oleh Dewi Divianta diperbarui 21 Nov 2020, 21:30 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2020, 21:30 WIB
Perampok SPBU Pakai Jaket Ojol
Perampok SPBU Pakai Jaket Ojol (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar Beberapa waktu lalu viral sebuah video seorang laki-laki berjaket ojek online merampok sebuah SPBU di Jalan Tol Bali Mandara, Benoa, Denpasar Selatan. Pelaku yang berhasil menggondol sebuah tas warna hitam dan satu buah handphone milik salah satu karyawan SPBU itu diketahui berinisial IMNW (30) dan ditangkap pada hari ini, Jumat (20/11/2020).

Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan pelaku perampokan SPBU tersebut sudah diamankan petugas kepolisisian. "Pelaku sudah ditangkap hari ini  di wilayah Bali dan pelakunya orang Bali juga," kata Kombes Jansen saat dihubungi wartawan.

Uniknya, Kombes Jansen menjelaskan pelaku perampokan yang merugikan kafryawan SPBU tersebut ternyata menodongkansenjata api mainan. "Sementara kita duga bukan ojek online. Iya (senjata palsu)," ucapnya.

Sementara itu, pelaku perampokan SPBU di Bali yang bikin geger tersebut masih diamankan di Polresta Denpasar menjalani pemeriksaan.

 

Merampok Pakai Jaket Ojol

Polisi berhasil mengamankan, satu pistol mainan, jaket warna hijau hitam dengan tulisan gojek, helm warna hitam dan celana panjang, sepatu warna hitam, sepeda motor Scoopy warna abu-abu dan satu buah handphone merk Repni 8 pro.

Jansen melanjutkan, pelaku yang seorang pengangguran tersebut mengira jika di SPBU tersebut memiliki banyak uang.

"Motifnya, dia mencari uang yang banyak dengan cara merampok. Tas yang diambil itu milik pribadi karyawan jaga di sana, bukan pemilik uang perusahaan. Cuma pikiran pelaku tas itu berisi uang, dia ingin merapok uang perusahaan ternyata bukan (uang) perusahaan," tutur Kombes Jansen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya