Calon Ibu Kota RI Jadi Pusat Penyebaran Covid-19 di Kaltim

Ribuan warga Kalimantan Timur (Kaltim) masih dirawat setelah terpapar virus Covid-19. Total warga terpapar virus di bumi etam sudah mencapai 2.676 jiwa di pertengahan bulan Desember ini.

oleh Abelda RN diperbarui 15 Des 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 15:00 WIB
Melawan Covid-19 Lewat Mural
Pejalan kaki melintas dekat lukisan mural melawan COVID-19 di Kawasan Cikokol, Cawang, Jakarta, Minggu (4/10/2020). Mural masih dianggap menjadi sarana edukasi kesehatan yang tepat bagi warga untuk menjaga diri dari penularan virus Covid 19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Balikpapan - Ribuan warga Kalimantan Timur (Kaltim) masih dirawat setelah terpapar virus Covid-19. Total warga terpapar virus di bumi etam sudah mencapai 2.676 jiwa di pertengahan bulan Desember ini.

"Masih banyak ditemui sebaran pandemi covid di Kaltim dikarenakan transmisi lokal setempat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Setyo Budi Basuki, Senin (14/12/2020).

Setyo mengatakan, kasus Covid-19 di Kaltim mayoritas terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Satuan Tugas Covid-19 Kaltim mencatat jumlah pasien covid-19 di Kukar mencapai 895 jiwa.

Satgas Covid-19 Kukar sedang aktif memverifikasi klaster-klaster baru penyebaran virus. Pemerintah daerah baru saja menggelar pemilihan kepala daerah setempat. 

Empat kota/kabupaten di Kaltim masih menjadi pusat penyebaran virus; Kukar (895), Balikpapan (486), Samarinda (464), dan Kutai Timur (357). Delapan kota/kabupaten di Kaltim masih berwarna merah dengan dua di antaranya berwarna oranye dan kuning.

Setyo menyatakan, sebaran kasus Covid-19 di Kaltim sudah terlanjur tinggi. Para penderita baru merupakan transmisi kasus-kasus sudah terjadi sebelumnya.

Penyebaran Covid-19 Kaltim didominasi klaster pegawai perusahaan-perusahaan. Beberapa daerah menjadi pusat industri pertambangan batu bara dan perusahaan kelapa sawit.

Pandemi Covid-19 Kaltim menembus angka 22.352 kasus memasuki bulan Desember. Pandemi virus ditemui di Samarinda (6.280), Balikpapan (4.938), Kukar (4.269), dan Kutai Timur (3.082).

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kondisi Geografis Penyebab Tingginya Covid-19 Kukar

Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tercatat masih tertinggi sebaran virus Covid-19 se Kalimantan Timur (Kaltim). Satgas Covid-19 Kukar memublikasi jumlahnya mencapai 895 kasus atau dua kali lipat dibandingkan Samarinda sebagai ibu kota Kaltim.

"Sebaran Covid-19 Kukar memang masih tinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kukar Martina Yulianti, Senin (14/12/2020).

Laporan kasus Covid-19 Kukar mencapai 895 kasus atau 33 persen dari total keseluruhan kasus terjadi di Kaltim mencapai 2.676 kasus. Kasus covid tertinggi selanjutnya menimpa Balikpapan (486), Samarinda (464), dan Kutai Timur (357).

Yulianti mengatakan, tingginya kasus Covid-19 Kukar disebabkan kondisi geografisnya yang berbatasan langsung dengan Samarinda dan Balikpapan. Dua kota besar menjadi pusat populasi penduduk di Kaltim.

Kabupaten Kukar pun terkendala luasan wilayahnya mencapai 27 ribu kilometer persergi. Wilayah Kukar termasuk terluas di Kaltim bersama Kutai Timur dan Kutai Barat.

Selain itu, Kukar juga memiliki kepadatan jumlah penduduk sebesar 700 ribu jiwa. Kepadatan jumlah penduduknya hampir sama dengan Samarinda yang menjadi ibu kota Provinsi Kaltim.

"Wilayahnya luas dan penduduknya banyak, sehingga bisa dimaklumi jumlah pasien Covid-19 Kukar lebih tinggi dibandingkan kota/kabupaten lain," papar Yulianti.

Pasien Covid-19 Kukar seluruhnya menjalani isolasi mandiri di rumah sakit; RSUD Parikesit, RSUD Raja Kota, dan RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti. 

Meskipun begitu, Yulianti mengklaim sudah melakukan berbagai upaya penanggulangan seperti aktif tracking dan kampanye protokol kesehatan. Ia meminta kesadaran masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid19.

"Kita tidak bisa bergerak sendirian, harus juga diikuti pihak lain dalam pencegahan pandemi ini," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya