Penyandang Difabel Pilih Golput di Pilkada Palu, Mengapa?

Rendahnya partisipasi memilih juga terjadi di komunitas difabel Kota Palu. Apa penyebabnya?

oleh Heri Susanto diperbarui 18 Des 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 17:00 WIB
rumah pintar pemillu di kantor KPU Palu
Rumah pintar pemillu di kantor KPU Palu yang menjadi tempat pendidikan pemilu termasuk penyandang disabilitas. (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Palu - Rendahnya partisipasi memilih juga terjadi di komunitas disabilitas Kota Palu. Belum adanya pemaparan program untuk kalangan difabel dari para calon pemimpin daerah disebut jadi salah satu penyebabnya.

Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sulawesi Tengah mengungkapkan jika dibanding pemilu pada tahun 2019 lalu, persentase pemilih dari penyandang difabel di Kota Palu dalam pilkada tahun 2020 mengalami penurunan hingga 50 persen dari sekitar 400-an jumlah penyandang difabel di Kota Palu yang masuk dalam DPT.

"Dari 8 kecamatan yang ada di Kota Palu, rata-rata hanya 40 hingga 50 penyandang disabilitas yang menyalurkan hak pilihnya per kecamatan," Ketua HWDI Sulteng, Samsinar mengungkapkan, Rabu (16/12/2020).

Di antara 8 kecamatan yang ada di Palu, Kecamatan Palu Barat disebut menjadi wilayah terendah partisipasi pemilih difabel yakni hanya 20 orang.

Samsinar membeberkan, betapa pun sosialisasi pilkada kepada komunitas difabel telah dilakukan KPU Palu, tetapi karena tidak adanya pemaparan program yang spesifik dari empat paslon kepala daerah di Pilkada Palu untuk penyandang difabel, turut memengaruhi partisipasi warga berkebutuhan khusus pada Pilkada 9 Desember lalu.

"Dalam 3 kali debat Pilkada Palu tidak satu pun paslon yang bicara pemenuhan hak dan pelayanan disabilitas. Teman-teman disabilitas tidak punya jaminan. Pengaruhnya besar sekali," beber Samsinar.

Terlepas dari persentase pemilih itu, Samsinar berharap wali Kota Palu yang terpilih nantinya memberi perhatian besar kepada penyandang disabilitas yang selama ini dinilainya belum sepenuhnya mendapat akses layanan terutama di ruang-ruang publik.

"Ke depan harus diperbaiki supaya teman-teman yang ingin memanfaatkan fasilitas di ruang terbuka itu bisa tanpa bantuan orang lain. Juga soal pemberdayaan mesti ditingkatkan," Samsinar mengharapkan.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan berikut ini:

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya