Liputan6.com, Jakarta - Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara dalam patroli di Dusun Aras Napal, Desa Bukit Mas, Kabupaten Langkat menemukan jejak harimau sumatra yang tidak utuh di tanah pada area pal 234.
"Jejak yang terdiri cetakan tiga jari ini terletak di utara jaringan jalan, menghadap keluar dari hutan," ujar Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi di Medan, Senin (11/1/2021).
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan patroli itu bekerja sama dengan BBTNGL, KPH Wilayah I Stabat, WCS, dan YAHUA,
"Keterangan dari warga ada tiga lokasi penampakan harimau, yakni Bukit Batu, Bukit Kuburan, dan Bukit Babi," ujar dia.
Harimau kembali memangsa lima ekor lembu milik warga di areal kebun kelapa sawit milik Mahyudin (almarhum), di Dusun Batu Katak, Desa Batu Jonjong, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat.
Pada Senin (11/1), pukul 07.05 WIB, diterima informasi adanya harimau memangsa lima ekor lembu. Harimau memangsa lembu itu pertama diketahui gembalanya, Sadikin (46), warga setempat. Sebanyak lima ekor ternak yang digembalakan, terdiri atas tiga induk dan dua anak, milik Ucok Peranginangin.
Pada Rabu (6/1), diterima laporan dari KPH 1 Stabat, tentang adanya konflik harimau sumatra dengan korban dua lembu milik Zainuddin, di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Â
Saksikan Video Ini
Menjebak Harimau
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara memasang perangkap (jebakan) untuk harimau sumatera di Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, yang selama ini sering memangsa ternak lembu milik warga.
Daerah yang dipasang perangkap itu merupakan daerah konflik harimau sumatera dengan warga setempat. Pemasangan perangkap harimau sumatera tersebut sejak Jumat, 8 Januari 2021.
"Di lokasi tersebut dipasang dua unit perangkap untuk harimau sumatera yang selama ini memangsa lembu milik warga," ujarnya.
Â
Advertisement