Diduga Transfer BBM Ilegal, Bakamla RI Giring 2 Kapal Asing ke Perairan Batam

Bakamla RI mengamankan dua kapal super tanker, yakni MT Horse yang berasal dari Iran, dan MT Freya yang berasal dari Panama.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 27 Jan 2021, 14:31 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2021, 14:31 WIB
Bakamla RI
Bakamla RI mengamankan dua kapal super tanker, yakni MT Horse yang berasal dari Iran, dan MT Freya yang berasal dari Panama. (Liputan6.com/ Ajang Nurdin/ Ist)

Liputan6.com, Batam - Bakamla RI mengamankan dua kapal super tanker, yakni MT Horse yang berasal dari Iran, dan MT Freya yang berasal dari Panama, pada Minggu (24/1/2021) kemarin. Kedua kapal tersebut digiring menuju Batam guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Personel di helikopter TNI AL sempat mendokumentasikan iring-iringan kedua kapal asing yang digiring tersebut. Diikuti KN Pulau Marore - 322 dan KN Belut Laut - 406.

"Posisi pengamatan dilakukan saat iringan kapal berada sekitar 40 nautical mile (NM) dari Kepulauan Riau," kata Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI, Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita kepada Liputan6.com, Selasa (26/1/2021).

Lebih lanjut, ungkap Wisnu, iring-iringan kapal bergerak dalam formasi dengan MT Horse berada di depan yang dikawal KN. Pulau Marore - 322 di sisi kanannya dengan jarak 0,5 NM. Berjarak sekitar 2 NM, di formasi kedua terdapat  MT Freya yang dikawal KN Belut Laut - 406.

Sementara di depan, KRI juga telah siap mendukung pengawalan tersebut saat mendekati Perairan Tanjung Pinang. Menggunakan KRI dan Heli Panthernya, TNI AL siap sedia melakukan asistensi jalannya pengamanan kedua kapal asing tersebut oleh kedua KN Bakamla RI.

"Hal ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang kuat terjalin antara Bakamla RI dengan instansi pengamanan laut terkait, dalam hal ini khususnya dengan TNI AL," kata Wisnu.

Sebagaimana diketahui, Minggu (24/1/2021), KN Pulau Marore - 322 mengamankan 2 kapal berjenis MT yang sedang melaksanakan ship to ship. Diduga kedua kapal tersebut melakukan transfer BBM ilegal, dan dengan sengaja menutup nama lambung kapal dengan kain serta mematikan AIS untuk mengelabui aparat penegak hukum Indonesia.

Dugaan awal, kedua kapal tanker melanggar hak lintas transit pada ALKI I dengan keluar dari batas 25NM ALKI melakukan lego jangkar di luar ALKI tanpa ijin otoritas terkait, melaksanakan ship to ship transfer BBM illegal, tidak mengibarkan bendera kebangsaan, AIS dimatikan serta MT Freya melaksanakan oil spiling.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya