Liputan6.com, Gorontalo - Petani di Provinsi Gorontalo mengeluhkan penurunan harga beras hasil panen mereka. Anjloknya harga beras membuat para petani rugi besar.
Mahmud Pakaya, seorang petani kepada Liputan6.com, Senin (8/2/2021) mengatakan, dirinya tidak tahu lagi mau menjual hasil panennya ke mana. Sebab, rata-rata para pengepul mengambilnya dengan harga yang tidak wajar.
Advertisement
Baca Juga
"Hasil panen kami diambil dengan harga rendah. Yah mungkin kalau dijual, kami tidak mendapat keuntungan, hanya habis untuk kembalikan modal saja," kata Mahmud.
"Dilema juga, mau dijual, rugi, tidak dijual kami harus membayar upah pekerja," katanya menambahkan. Mahmud curiga, harga beras petani anjlok disebabkan masuknya beras dari luar Gorontalo.
Mahmud dan petani lainnya kini hanya bisa pasrah, dan berharap kepada pemerintah agar mencarikan solusi terbaik sehingga harga beras hasil mereka bisa normal kembali.
"Kami sudah datangi DPRD dan meminta solusi, mudah-mudahan akan segera ditindaklanjuti," katanya.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak juga video pilihan berikut:
Penelusuran DPRD Gorontalo
Menerima laporan para petani soal anjloknya harga beras, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo mendatangi dua lokasi tempat gudang pengepul beras di Gorontalo. Benar saja, hasil sidak mendapati banyak beras impor dan beras dari daerah lain yang masuk ke Gorontalo.
"Menurun memang, karena banyak beras yang diimpor dari daerah lain dengan harga yang lebih murah," kata Ketua Komisi II DPRD Gorontalo, Espin Tulie.
Espin mengaku, para pedagang lebih memilih beras dari luar karena cenderung murah. Padahal beras yang ada di Provinsi Gorontalo, tidak kalah bagusnya dengan beras yang dari daerah lain.
"Beras di petani Gorontalo ini malah lebih bagus dan enak rasanya ketimbang beras yang dari luar," ujarnya.
"Dilema petani ini akan kami carikan solusi. Kami akan segera memanggil pihak terkait seperti Dinas Pertanian dan Dinas Perindag agar masalah ini tidak berlarut-larut," katanya menambahkan.
Advertisement