Mitos Ular, Gerbang Emas hingga Misteri Mobil Tersesat di Hutan Gunung Putri Majalengka

Polisi terus mendalami penyebab mobil tersebut tersesat hingga sejauh lima kilometer dari kawasan hutan ke jalan raya

oleh Panji Prayitno diperbarui 16 Feb 2021, 01:40 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2021, 01:25 WIB
Saat Mobil Tersesat dan Masuk Hutan di Majalengka
Polisi bersama warga dan relawan mengevakuasi mobil yang tersesat di hutan kawasan Majalengka. Foto (istimewa)

Liputan6.com, Majelangka - Penyebab tersesatnya mobil Toyota Avanza di kawasan Hutan Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, masih menjadi misteri.

Polisi terus mendalami penyebab mobil tersebut tersesat hingga sejauh lima kilometer dari kawasan hutan ke jalan raya. Namun, dibalik peristiwa tersebut, muncul sejumlah mitos yang dianggap menjadi salah satu pemicu mobil tersesat.

Dari informasi yang dihimpun, ada mitos yang berkembang Jalan Raya Maniis - Panjalu. Diketahui, jalan tersebut merupakan alternatif menuju ke Tasikmalaya.

Ada dua mitos yang kini diyakini warga untuk mengimbau pengguna jalan ketika melintas di kawasan ini.

Mitos pertama, pengendara yang melintas dilarang mengeluhkan kondisi jalan yang gelap tertutup kabut. Mitos kedua, pengguna jalan dilarang melintas lagi ke jalan yang sama untuk kedua kalinya baik menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya.

"Biasanya yang jadi korban selalu pendatang atau bukan warga sini. Jadi kalau ada pengendara yang mengeluh jalan gelap tertutup kabut biasanya akan kena usil makhluk gaib yang ada di lokasi itu. Jadi biasa saja dan sopan di sini memang tiap hari kabut turun kalau hujan dan cerita mistisnya kental," kata seorang warga Desa Maniis, Muhamad Yana (37), Senin (15/2/2021).

Sejumlah kejadian pernah dialami pengendara yang lain. Yana mengungkapkan, banyak mobil yang tiba-tiba mesinnya mati karena mengeluh saat perjalanan. Mulai dari mogok hingga kesasar.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Tempat Istirahat Pasukan Belanda

Saat Mobil Tersesat dan Masuk Hutan di Majalengka
Polisi bersama warga dan relawan mengevakuasi mobil yang tersesat di hutan kawasan Majalengka. Foto (istimewa)

Yana mengimbau agar pengendara tidak mengucapkan kata Poek atau gelap. Selain itu, Yana sering mendapat cerita pengendara yang melihat ular dan gerbang emas di sepanjang jalan Maniis - Panjalu.

"Ada lagi cerita pengalaman pengendara melihat gapura emas kemudian di bawah ada pohon besar banyak yang kecelakaan katanya ada anak kecil ada orang tua. Kebanyakan yang kecelakaan itu pendatang bukan warga sini," ujar dia.

Kepala Dusun I Desa Maniis Kabupaten Majalengka Asep Saepulrohman mengatakan, pada mitos yang kedua, jika pengendara yang telah melintasi jalan tersebut dari Tasikmalaya menuju Cirebon, dilarang melintasinya lagi saat akan kembali menuju Tasikmalaya.

"Jadi kalau yang sudah lewat sini sekali, pulangnya jangan lewat sini lagi mending cari jalan lain. Mitosnya begitu memang di jalan ini," ujar Asep.

Asep menjelaskan Desa Maniis berasal dari kata niis yang berarti istirahat. Dia menuturkan, jalan Maniis - Panjalu dahulu merupakan tempat istirahat pasukan Kolonial Belanda saat menempuh perjalanan.

Ia berpesan kepada siapapun yang melintasi jalan tersebut untuk selalu berhati-hati dan memanjatkan doa. Selain karena hal tak kasat mata itu, kondisi jalan yang curam juga membuat hal-hal tak diinginkan seperti kecelakaan rawan terjadi.

"Kalau yang melintas di jalan ini intinya harus berdoa dan hati-hati," tutup Asep.

Seperti diberitakan sebelumnya, jajaran Polsek Cingambul Polres Majalengka berhasil mengevakuasi mobil yang tersesat di Hutan Gunung Putri Desa Maniis Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka.

Proses evakuasi dibantu oleh warga sekitar pada Minggu, 14 Februari 2021 pukul 10.00 Wib. Kendaraan jenis Toyota Avanza nomor polisi Z 1167 LD tersebut tersesat cukup jauh dari jalan raya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya