Liputan6.com, Yogyakarta - Mahasiswa UNY menciptakan alat cuci tangan otomatis untuk mematikan kuman dan virus seperti Corona sesuai standar WHO. Alat cuci tangan otomatis buatan mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNY ini menggunakan sensor ultasonik dan kontroler arduino uno.
“Ketika hendak mencuci tangan dimana tangan berjarak 15 cm dari sensor, maka air akan mengalir secara otomatis selama 15 detik untuk membasuh,” kata Oktania Hasna Sulistiyaningrum pencipta alat cuci tangan otomatis ini, Kamis (4/3/2021).
Menurutnya alat dengan sumber baterai ini dapat bertahan selama 8 jam jika digunakan terus-menerus. Ketika alat sudah tidak dapat memompa air maka menandakan baterai telah habis dan harus segera di charger. Alat juga dilengkapi tombol on/off agar ketika tidak digunakan, sistem dapat mati serta menghemat baterai, dan diletakkan diatas media penyimpanan air bersih, yaitu galon.
Advertisement
Baca Juga
"Setelah 20 detik mati, air menyala kembali selama 15 detik untuk membasuh tangan yang terkena sabun setelah itu sudah. Jadi 15 detik air nyala, 20 detik air mati, 15 detik air nyala ya butuh kira kira 50 detik totalnya," katanya.
Hasna mengatakan ia menggunakan obeng, lem tembak, atraktor, gunting, solder, alat tulis dan cutter untuk membuat alat cuci tangan otomatis ini. Bahan lainnya yaitu arduino uno, galon, sensor ultrasonik, isi lem tembak, servo, tenol, pompa galon elektrik dan lem G.
"Perancangan desain alat dimulai dari skema elektronik. Kemudian dirakit sistem elektronik alat sesuai dengan desain skema elektroniknya. Arduino Uno sebagai kontrollernya atau otak dari memproses data," kata mahasiswi dari Dusun Widuri Kabupaten Pemalang ini.
Hasna mengatakan sensor Ultrasonik sebagai alat untuk mendeteksi adanya tangan yang akan melakukan cuci tangan. Servo digunakan untuk menarik pumping sabun cuci tangan secara otomatis.
"Pemograman alat disesuaikan dengan rencana awal," katanya.
Hasna menjelaskan alat cuci tangan otomatis ini diserahkan di Desa Surajaya Kabupaten Pemalang sebagai lokasi KKN UNY. Alat dibuat dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp200 ribu.
"Alatnya sudah saya serahkan ke pihak pariwisata di sana," katanya.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.