Liputan6.com, Jakarta - Kampung mati di Ponorogo menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kampung yang berada di Dusun Krajan I, Dukuh Sumbulan, Desa Plalang, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, itu awalnya dikenal dengan nama Kampung Sembulan, dan dihuni 30 Kepala Keluarga. Namun, sejak lima tahun terakhir, kampung tersebut sama sekali tidak berpenghuni, lantaran semua warganya pindah, hingga akhirnya tak berpenghuni dan disebut kampung mati. Seorang mantan warga setempat mengatakan, kampung tersebut ditinggalkan penghuninya karena akses jalan yang sulit.
Cerita lainnya menyebut, pada 1980 di kampung tersebut berdiri sebuah pondok pesantren. Pondok tersebut didirikan oleh Nyai Murtadho, seorang anak ulama dari Demak. Sejak saat itu, banyak warga yang datang dan belajar agama di pondok pesantren tersebut. Bahkan, warga yang datang banyak yang berasal dari luar daerah Ponorogo.
Namun, setelah Nyai Murtadho dan keluarganya meninggal, pondok pesantren semakin sepi. Sejak saat itu, satu per satu warga di Kampung Sumbulan pindah dari wilayah yang memiliki luas sekitar tiga hektar tersebut.
Advertisement
Simak juga video pilihan berikut ini:
Anak Laporkan Ibu ke Polisi Gara-Gara Warisan
Seorang anak di Semarang, Jawa Tengah, tega melaporkan ibu kandungnya sendiri ke polisi lantaran persoalan warisan. Bahkan ibu bernama Meliana Widjaja (64) itu juga mengaku terus diteror sang anak yang berinisial J (39). Hal itu dilakukan sejak suaminya meninggal dunia, yakni sejak 2008. Meilana mengingatkan bahwa dirinyalah yang sudah mengandung J hingga membesarkannya tanpa minta balasan. Namun, justru sikap tak menyenangkan yang didapatkannya sebagai balasan. Menutu pengakuannya, sang anak kerap meminta paksa harta warisan kepadanya, hingga akhirnya dilaporkan ke polisi.
Advertisement
Drama Pembunuhan Selebgram Makassar
Seorang mahasiswi salah satu kampus negeri di Sulawesi Selatan berinisial AS, terbukti membunuh kekasihnya sendiri yang bernama Arif. Peristiwa pembunuhan tersebut dipicu rasa kesal dan sakit hati lantaran Arif memutuskan hubungan begitu saja usai merenggut kehormatannya.
AS nekat membunuh Arif dengan pisau dapur. Aksi pembunuhan yang dilakukan AS terekam kamera pengawas wisma tempat keduanya menginap.
Dalam rekaman kamera pengawas, Arif dalam kedaan bugil berlari keluar dari kamar sambil memegang dadanya, sementara pelaku AS menyusul dengan sebilah pisau dapur terselib di bagian belakang pinggangnya.
Korban yang tak berdaya dan dalam kondisi bersimbah darah, lalu turun ke resepsionis untuk meminta pertolongan, namun nahas nyawanya tak tertolong.