Kilas Balik Satu Tahun Covid-19 di Sumbar

Pandemi Covid-19 sudah melanda Sumbar satu tahun terakhir.

oleh Novia Harlina diperbarui 27 Mar 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 09:00 WIB
FOTO: Kesibukan Tim Medis Bawa Pasien COVID-19 ke Wisma Atlet
Petugas jaga mengecek data pasien COVID-19 yang dibawa petugas medis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemerintah menyiapkan 2.700 tempat tidur di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi sedang dan ringan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Padang - Tanggal 26 Maret 2021, tepat satu tahun kasus Covid-19 merebak di Sumatera Barat. Pasien pertama terkonfirmasi positif diumumkan pada 26 Maret 2020 di Kota Bukittinggi.

Pasien pertama di Sumbar itu, diketahui terpapar virus corona dari suaminya yang baru pulang dari negeri jiran Malaysia.

Sejak 26 Maret 2020 itu, kasus demi kasus positif Covid-19 merebak di Sumbar. Kini, jumlah kasus sudah mencapai puluhan ribu kasus dan ratusan orang meninggal dunia.

Data hingga Kamis, 25 Maret 2021, sebanyak 31.124 orang di Sumbar dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, 29.427 orang di antaranya sudah sembuh.

Sementara, untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia yakni mencapai 679 orang, dan sisanya masih menjalani isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit.

"Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Sumbar cukup bagus," kata juru bicara Satgas Penanganan Corona Sumbar, Jasman.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan menjaga jarak ketika beraktivitas di luar rumah.

Satu tahun pandemi di Sumbar, apa saja yang terjadi?

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Fasilitas Rumah Sakit yang Sempat Terbatas

Melonjaknya jumlah pasien suspek Covid-19 membuat sejumlah rumah sakit kewalahan, seperti SUD Ahmad Muchtar Bukittinggi.

Ruang isolasi di rumah sakit tersebut pernah penuh serta kosongnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis di rumah sakit rujukan Covid-19 itu.

Kepala Daerah Terpapar Covid-19 dan Sejumlah Tokoh Meninggal

Sejumlah kepala daerah di Sumbar terpapar Covid-19, seperti Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz, Wakil Wali kota Padang Hendri Septa dan Anggota DPRD Sumbar, Afrizal.

Kemudian Wali Kota Solok, Zul Elfian, dan Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni. Namun, semuanya sudah dinyatakan negatif Covid-19 dan sembuh.

Dalam setahun pandemi, Sumbar kehilangan dua orang tokoh karena terpapar Covid-19, di antarannya Ketua Gebu Minang Sumbar Boy Lestari Datuak Palindih yang meninggal pada 9 Januari 2021.

Kemudian Anggota DPRD Sumbar, Syahrul Furqan yang meninggal pada 31 Oktober 2020.

 

 

Pilkada Serentak 2020

Pesta demokrasi ini berlangsung di masa pandemi Covid-19 setelah sebelumnya sempat diundur. Tanggal 9 Desember 2021 menjadi hari pemungutan suara.

Meski terjadi pro dan kontra, kontestasi politik ini tetap dilaksanakan. KPU mengklaim Pilkada 2020 sukses, termasuk di Sumbar dengan tingkat pemilihan yang dianggap baik.

Vaksinasi Covid-19

Pencanangan vaksinasi Covid-19 dilakukan pada 14 Januari 2021, orang pertama yang disuntik vaksin di provinsi ini ialah Danrem 032 Wirabraja, Brigjen TNI Arif Gadjah Mada.

Setelah 30 menit disuntikkan vaksin Covid-19, ia mengaku tidak merasakan efek samping apa pun dan merasa prima seperti sebelum divaksin.

"Sampai sekarang setelah 30 menit vaksin, saya belum merasakan efek samping apa-apa, semoga setelah ini juga sehat-sehat saja," katanya, Kamis (14/1/2021).

Ia mengaku lega setelah disuntikkan vaksin, dan berharap vaksin tersebut menjadi antibodi di tubuhnya sehingga bisa menangkal Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya