Keluarga Kru Nanggala 402 Asal Grobogan, Kopda Maryono Berharap Mukjizat

Rasa sedih bercampur harapan adanya mujizat diungkapkan keluarga Kopda Maryono, salah satu awak KRI Nanggala 402 asal Grobogan yang tenggelam di perairan Bali

oleh Felek WahyuMuhamad RidloRudal Afgani Dirgantara diperbarui 26 Apr 2021, 23:50 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2021, 00:00 WIB
Yesika dan Amin Wahyudi keponakan Kopda Maryono, memegang foto sambil berharap mujizat penemuan dan selamatnya KRI Nanggala 402. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)
Yesika dan Amin Wahyudi keponakan Kopda Maryono, memegang foto sambil berharap mujizat penemuan dan selamatnya KRI Nanggala 402. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)

Liputan6.com, Grobogan - Kabar duka tenggelamnya KRI Naggala 402 bersama seluruh kru masih menyelimuti Indonesia. Meski Panglima TNI sudah mengumumkan seluruh kru gugur, tak urung masih ada harapan mukjizat selamatnya para prajurit pilihan yang berada di kapal yang telah 40 tahun beroperasi itu.

Salah satunya, dari keluarga kru KRI Nanggala 402 asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Rasa sedih bercampur harapan diungkapkan keluarga Kopda Maryono, salah satu awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali.

Seperti dituturkan Yesika Wulandari, keponakan Kopda Maryono saat didatangi wartawan, Minggu (25/4/2021).

Pihak keluarga tidak kuat menemui wartawan. Melalui Yesika, kerabat Kopda Maryono, keluarga membenarkan salah satu anggota TNI AL yang bertugas di KRI Nanggala merupakan keluarga mereka, yakni paman Yesika.

Sambil terus memegangi foto Kopda Maryono, Yesika menceritakan pamannya sempat pulang ke rumah di Desa Rejosari, Kecamatan Kradenan.

"Dua minggu lalu, sebelum latihan beliau sama istrinya pulang ke sini, untuk sungkem ke ibunya. Lalu, sempat nyekar ke makam ayahnya," kata Yesika, menjelaskan.

Usia sungkem dan nyekar, Kopda Maryono dan keluarganya, langsung bertolak pulang karena akan tugas latih dengan kru KRI Nanggala 402 lainnya.

"Beliau orangnya baik dan bijaksana. Suka memberikan nasihat dan motivasi untuk saudara-saudara yang tinggal di desa," Yesika mengenang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Sosok yang Sangat Sayang kepada Keluarga

Kondisi rumah ibu Kopda Maryono masih sepi paska keluarga ke Surabaya menunggu info pencarian KRI Nanggala 402. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)
Kondisi rumah ibu Kopda Maryono masih sepi paska keluarga ke Surabaya menunggu info pencarian KRI Nanggala 402. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)

Usai keterangan dari Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Minggu (25/4/2021) sore, yang menyatakan 53 personel KRI Nanggala telah gugur pihak keluarga masih berharap Kopda Maryono bersama awak KRI Nanggala yang lain bisa ditemukan.

Karenanya, saat ini keluarga masih menunggu kabar dari kakak kandung Maryono dan Supriyati, ibu Maryono yang bertolak ke Surabaya untuk mencari kepastian tentang 53 awak KRI Nanggala yang sebelumnya dinyatakan subsunk.

Hal itu dinyatakan Amin Wahyudi, kerabat Kopda Maryono. Sambil terus memandang foto Kopda Maryono. Amin mengharapkan awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali ini segera ditemukan.

"Harapan kami, semoga ditemukan," jelas Amin.

Kopda Maryono menikah dengan Septi Dwi Astuti dan dikaruniai dua anak bernama Osario (6) dan Nicolas (5). Dari keterangan Yesika, Kopda Maryono menjadi anggota TNI AL selama sepuluh tahun.

Selain dikenal baik, Yesika menuturkan Kopda Maryono memang menjadi tulang punggung keluarga. Mereka tidak menyangka jika orang yang sangat sayang dan perhatian pada keluarganya ini menjadi salah satu awak KRI Nanggala yang mengalami musibah tenggelam di Perairan Bali.

"Tidak menyangka sama sekali. Namun, kami pihak keluarga terus berdoa dan berharap agar segera ditemukan," pungkasnya.

Dukungan untuk Keluarga Kru KRI Nanggala di Kebumen

Kapolres Kebumen dan jajaran mengunjungi keluarga 2 kru KRI Nanggala 402. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen)
Kapolres Kebumen dan jajaran mengunjungi keluarga 2 kru KRI Nanggala 402. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen)

Sementara, doa dan dukungan mengalir agar para awak bisa ditemukan dan selamat. Kali ini, Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama bersama dengan pejabat utama Polres Kebumen bersilaturahmi ke keluarga dua awak KRI Nanggala yang gugur, yaitu Mayor Laut (T) Wisnu Subiyantoro di Desa Kemukus Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, dan Serda Kom Eko Prasetyo di Desa Sumberadi, Kebumen.

Kedatangan Kapolres dan rombongan di kediaman keluarga korban ingin memberikan dukungan moril agar keluarga kuat dalam menghadapi musibah ini.

"Semoga amal ibadah korban diterima Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran atas kepergian Mayor Wisnu Subiyantoro dan Serda Kom Eko Prasetyo," ungkap AKBP Piter.

Sebelumnya, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih, berkunjung ke rumah keluarga kru KRI Nanggala 402 asal Kebumen yang gugur bersama tenggelamnya kapal selam berjuluk ‘Monster di bawah laut’ ini.

 

Kusuma Bangsa

Banner Infografis Skenario Pengangkatan Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Skenario Pengangkatan Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Abdillah)

Pada Minggu (25/4), mereka mengunjungi rumah keluarga anggota TNI Angkatan Laut yang gugur saat bertugas latihan perang menggunakan KRI Nanggala 402 di perairan Bali.

Arif memberikan dukungan moril kepada keluarga korban agar lebih kuat dan sabar dalam menghadapi musibah ini. Ia bangga Kebumen punya putra terbaik yang turut bertugas menjaga laut NKRI.

"Mereka adalah patriot sejati, penjaga kedaulatan NKRI," ujar Arif, di rumah orangtua Serda Eko yang terletak persis di depan SMP Negeri 6 Kebumen.

Seperti Diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Bali pada hari Minggu (25/4), mengatakan bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak hari Rabu (21/4/21) dinyatakan telah tenggelam (subsunk) di perairan utara Bali, dan seluruh personil TNI AL yang berada di dalam kapal selam dinyatakan telah gugur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya