Mengaku Hanya Istirahat, 4 ABG Kedapatan Bawa Sekotak Kondom di Hotel

Polda Riau mengamankan belasan pasangan belum menikah yang diduga berbuat mesum saat Ramadan di hotel kelas melati Pekanbaru.

oleh M Syukur diperbarui 04 Mei 2021, 03:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 03:00 WIB
Remaja dan perempuan penyedia jasa prostitusi di hotel kelas melati yang terjaring Polda Riau.
Remaja dan perempuan penyedia jasa prostitusi di hotel kelas melati yang terjaring Polda Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Diduga akan berbuat mesum beramai-ramai di sebuah hotel kelas melati, seorang remaja perempuan bersama tiga laki-laki di bawah umur terpaksa berurusan dengan Tim Raimas Bono Direktorat Sabhara Polda Riau.

Kelakuan mesum remaja ini akhirnya diberitahukan polisi kepada orangtua masing-masing.

Tim Raimas Bono pada Minggu tengah malam, 2 Mei 2021, mendatangi sejumlah hotel yang diduga menjadi lokasi aksi mesum pasangan belum menikah. Hotel yang disambangi juga diduga menjadi lokasi prostitusi online.

Salah satunya di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, yang juga menjadi sasaran petugas. Di sanalah petugas memergoki empat anak di bawah umur tadi berada dalam satu kamar.

Kepada petugas, empat remaja itu mengaku hanya istirahat dan tidur di satu kamar tanpa berniat melakukan hal negatif. Hanya saja, mereka terdiam ketika petugas menemukan satu kotak alat kontrasepsi.

"Kami tidak ngapain bang, kami istirahat sama-sama saja, umur kami masih di bawah 18 tahun," kata seorang anak kepada petugas.

 

Simak video pilihan berikut ini:

12 Kotak Alat Kontrasepsi

Remaja dan perempuan penyedia jasa prostitusi di hotel kelas melati yang terjaring Polda Riau.
Remaja dan perempuan penyedia jasa prostitusi di hotel kelas melati yang terjaring Polda Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Danton II Direktorat Sabhara Polda Riau, Inspektur Dua Eunike Sabrina Damanik, menyebut operasi yang dilakukan pihaknya berlangsung hingga Senin dini hari, 3 Mei 2021.

Eunike menyebut sudah memberi teguran kepada empat anak di bawah umur tadi. Eunike menyatakan kepada anak-anak tadi bahwa perbuatan mereka salah.

"Kemudian kami menghubungi orangtua mereka dan dibuat perjanjian tidak mengulangi lagi," jelas Eunike.

Eunike menjelaskan, operasi ini dilakukan rutin selama Ramadan. Tujuannya memberantas penyakit masyarakat, seperti meminum minuman keras, prostitusi ataupun kenalan remaja.

"Sebelum memeriksa kamar di hotel, kami memperlihatkan surat perintah tugas ke manajemen," kata Eunike.

Selain remaja tadi, petugas juga mengamankan pasangan tanpa ikatan pernikahan, termasuk beberapa perempuan yang mengaku menawarkan prostitusi online. Petugas juga menyita 12 kotak alat kontrasepsi.

"Kartu identitas mereka kami sita, nanti orangtua yang menjemput," tegas Eunike.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya