Liputan6.com, Palembang - Inspeksi dadakan (sidak) yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bersama forkopimda, menghasilkan penyitaan berbagai macam makanan yang mengandung formalin.
Seperti di Supermarket DM, di Jalan Perintis Kemerdekaan Palembang. Wawako Palembang Fitrianti Agustinda bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang menyita raisan kismis curah, kolang-kaling manis, sedap malam dan rebung batang dengan total 55,862 Kilogram.
Advertisement
Baca Juga
Lalu penyitaan makanan juga dilakukan di J Pasaraya, di Jalan Kolonel Atmo Palembang. Petugas menyita manisan salak pedas, mangga pedas, salak biasa dan kolang-kaling dengan total 467,51 Kilogram.
Kepala BBPOM Palembang Martin Suhendri menuturkan, bahan makanan yang disita tersebut dikirim dari supliyer di Jakarta.
Selain menyita makanan tersebut dari gudang dua supermarket besar di Palembang. Tim BBPOM Palembang juga akan menyisir cabang-cabang supermarket tersebut, untuk menarik makanan yang positif mengandung formalin.
“Kita mengimbau kepada masyarakat umum agar lebih cerdas lagi memilih makanan,” ucapnya, usai pemusnahan makanan berformalin di depan kantor Pemkot Palembang, Kamis (6/5/2021) pagi.
Menurutnya, ada beberapa ciri-ciri makanan berformalin. Seperti tidak dihinggapi lalat dan makanan tidak akan membusuk dalam kondisi apapun
Diakuinya, para pelaku usaha makanan menggunakan pengawet berbahaya agar bisa mendapatkan untung lebih besar. Seperti satu tetes zat formalin, bisa untuk mengawetkan hingga berkilo-kilogram makanan.
Padahal ada bahan pengawet yang aman dikonsumsi. Seperti Asam Benzoat dan Citrit Acid. Namun diakuinya, harga yang tinggi membuat para pelaku usaha makanan lebih tertarik menggunakan pengawet ilegal dengan biaya yang terjangkau.
“Jika dikonsumsi, zat formalin tersebut akan merusak fungsi ginjal dan bisa menyebabkan penyakit kanker,” ujarnya di Palembang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Tidak Ada Negosiasi
Dia mengatakan, penyitaan makanan berformalin akan terus dilakukan dan tidak bisa dinegosiasi lagi. Hal ini dilakukan, untuk melindungi masyarakat dari makanan yang tidak baik untuk dikonsumsi.
BBPOM Palembang juga akan mendukung program Pemkot Palembang, untuk mengedukasi para pengusaha retail dalam melakukan pengecekan zat yang terkandung dalam makanan.
“Rugi, pasti (pengusaha retail). Tapi rugi mana. Jika warga mengidap penyakit kanker dan harus kemoterapi karena mengkonsumsi makanan berformalin. Sudah berapa biayanya. Kita ingin melindungi para konsumen,” ucapnya.
Advertisement
Cek Kualitas Makanan
BBPOM Palembang juga akan mendukung program Pemkot Palembang, untuk mengedukasi para pengusaha retail dalam melakukan pengecekan zat yang terkandung dalam makanan.
Sementara itu, Manager Lotte Mart Denny sangat menanti-nanti adanya pelatihan untuk pengecekan makanan sebelum dipasarkan ke konsumennya.
“Supaya konsumen bisa mendapatkan makanan yang kualitasnya bagus dan tidak ada kendala saat dikonsumsi. Kita selalu ketat dalam memasok makanan, ada quality control-nya,” ujarnya.