Liputan6.com, Gunungkidul - Niat hati ingin mendapat penjelasan dari wali kelas salah satu SMA Negeri di Wonosari terkait pembelajaran secara daring anaknya, Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul Endah Subekti yang juga merupakan wali murid sekolah itu malah mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Kesal dengan respon sang guru, Endah pun melaporkan guru itu ke Dinas Pendidikan dan Olah Raga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Awalnya, Endah menanyakan mengenai tugas daring anaknya. Namun, wali kelas anaknya, TMB tidak membalas mengenai pelajaran dan tugas kelas, melainkan dengan kalimat tak pantas. Pesan singkat melalui aplikasi WA itu pun berujung pelaporan.Â
Baca Juga
"Saya kan menanyakan tentang pembelajaran secara daring terkait tugas yang diberikan ke anak saya yang sekolah di situ," kata Endah.
Advertisement
Namun, TMB membalas bukan pada konteksnya. "Dia meminta foto saya agar dia bisa mengingat wajah saya, nah ini aneh wali kelasnya. Sampai saya membalas dengan kalimat jangan-jangan bapak salah minum obat," ungkap Endah.
Endah menjelaskan, saat melakukan komunikasi melalui WA, TMB juga memberikan lokasi rumahnya kepada Endah. Atas kasus ini, Endah langsung menelepon Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY.
"Saya akhirnya ditelepon kepala sekolah dan perwakilan guru. Mereka meminta maaf atas kejadian tersebut," tandasnya.
Saat ini, Endah juga menelusuri kelakuan guru tersebut karena sebagai pendidik seharusnya bisa memberikan contoh yang baik terhadap siswa dan guru lainnya.
"Informasi yang masuk, dia juga sering melakukan hal yang sama dengan teman gurunya. Ini harus ditindaklanjuti," tandas Ketua DPC PDIP Gunungkidul ini.
Ini tidak boleh dibiarkan, menurut Endah, hal semacam ini sudah mengarah perilaku menyimpang, perlu ada teguran dari pihak sekolah maupun dari dinas terkait.
"Ini saya sendiri yang mengalami hal tersebut, belum tahu apakah ada orang lain yang diperlakukan sama seperti yang dilakukan TMB kepada saya,"Â ujar Endah meradang.
Terpisah, Plt Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Gunungkidul Suhirman mengaku sudah mendapatkan informasi mengenai kejadian tersebut. Dirinya menyampaikan terkait pemberitaan yang beredar sekaligus meminta maaf atas peristiwa yang terjadi.
"Saya mewakili jajaran pendidik memohon maaf atas kejaidan ini, nantinya akan saya sampaikan juga kepada yang bersangkutan," Suhirman menjelaskan.
Disinggung mengenai indikasi pelanggaran kode etik profesi guru, dia mengaku belum bisa menyimpulkan. Namun, keterangan pihak sekolah menyebut yang bersangkutan mengakui adanya percakapan itu.
"Akan kami cermati terlebih dahulu kasusnya," dia memungkasi.