Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar Sejauh 2 Km dan Alami 206 Kali Gempa Guguran

Gunung Merapi mengalami 206 kali gempa guguran, Selasa (15/6/2021) selama periode pengamatan mulai pukul 00.00-24.00 WIB.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2021, 10:19 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2021, 10:19 WIB
Lava Pijar Gunung Merapi
Ilustrasi Lava Pijar Gunung Merapi. (AFP/Agung Supriyanto)

Liputan6.com, Yogyakarta - Gunung Merapi mengalami 206 kali gempa guguran, Selasa (15/6/2021) selama periode pengamatan mulai pukul 00.00-24.00 WIB.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Rabu (16/5/2021) mengatakan, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat empat kali gempa awan panas guguran, 33 kali gempa fase banyak, satu kali gempa frekuensi rendah, 17 kali gempa embusan, tujuh kali gempa vulkanik dangkal, serta satu kali gempa tektonik.

Berdasarkan pengamatan visual di gunung api aktif itu, teramati 26 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter mengarah ke barat daya dan tenggara.

Awan panas guguran juga teramati meluncur empat kali dari Gunung Merapi dengan jarak luncur terjauh 1.600 meter ke arah barat daya, sedangkan laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 0,8 sentimeter per hari.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila Gunung Merapi meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya