Liputan6.com, Kudus - Pemerintah Kabupaten Kudus memanfaatkan sejumlah gedung sekolah negeri yang tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar selama masa pandemi sebagai tempat isolasi terpusat yang pengelolaannya diserahkan kepada masing-masing desa.
"Kabupaten Kudus memang masih membutuhkan tempat isolasi yang representatif demi memutus mata rantai penularan virus corona. Salah satunya, dengan menyiapkan tempat isolasi bagi warga desa yang terpapar virus corona," kata Bupati Kudus Hartopo saat mengunjungi tempat isolasi Covid-19 memanfaatkan SD Negeri 3 Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kudus, Rabu, dikutip Antara.
Advertisement
Baca Juga
Dengan tersedianya tempat isolasi pasien Covid-19 di masing-masing desa, dia berharap penularannya tidak menyebar ke anggota keluarga yang lainnya karena ketika isolasinya di rumah, potensi menular ke orang terdekat sangat besar.
Amannya, kata dia, memang harus disediakan tempat isolasi tersendiri. Karena banyak gedung sekolah yang tidak digunakan untuk aktivitas belajar mengajar secara tatap muka karena masih pandemi, maka lebih baik untuk sementara digunakan sebagai tempat isolasi.
Ia mencatat hampir semua desa di Kudus memanfaatkan bangunan sekolah yang ada di masing-masing desa karena ruangannya banyak sehingga bisa menampung warga yang menjalani isolasi dalam jumlah banyak.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tim Medis Pemantau
Petugas medis yang akan bertugas memantau, kata dia, melibatkan bidan desa dan tim medis di puskesmas setempat. Termasuk tenaga kesehatan yang bertugas di berbagai fasilitas kesehatan milik swasta juga akan dilibatkan.
"Karena Pemkab Kudus juga tidak memiliki banyak anggaran, kelengkapan sarana dan prasarana isolasi yang memanfaatkan gedung sekolah ditanggung pemerintah desa," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tumpangkrasak Sarjoko Saputro menambahkan Gedung SD Negeri 3 Tumpangkrasak yang dimanfaatkan terdiri lima ruang dengan daya tampung 20 orang.
Masing-masing ruang kelas, kata dia, sudah dibuatkan pembatas dari tirai sehingga warga yang menjalani isolasi lebih nyaman, termasuk disediakan tempat tidur serta berbagai kebutuhan lainnya. Sedangkan petugas jaga melibatkan nakes Puskesmas Ngembal Kulon, Satgas COVID-19 Desa Tumpangkrasak, serta TNI dan Polri.
Advertisement