TNI Temukan Ribuan Vaksin Nyaris Kedaluwarsa di Gudang Dinkes Gunungkidul

Ribuan vaksin jenis AstraZeneca nyaris kedaluwarsa ditemukan digundang Dinas Kesehatan Gunungkidul saat inspeksi mendadak Kodim 0730 pada senin (21/6/2021) lalu

oleh Hendro diperbarui 23 Jun 2021, 09:57 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2021, 03:30 WIB
Kodim Sidak Gudang penyimpanan Dinkes Temukan Vaksin Nyaris Kadaluarsa
Kodim 0730 medapati bahwa di Gudang Dinkes Gunungkidul ada sebanyak 3.150 vaksin jenis AstraZeneca dengan yang tanggal kadaluwarsanya 30 Juni, dan sebanyak 19.450 vaksin Janis SinoVak hingga bulan Oktober kadaluarsanya.

Liputan6.com, Gunungkidul - Ribuan vaksin jenis AstraZeneca nyaris kedaluwarsa ditemukan di gudang Dinas Kesehatan Gunungkidul saat inspeksi mendadak Kodim 0730 pada senin (21/6/2021) lalu. Vaksin Covid-19 tersebut merupakan stok untuk warga Gunungkidul yang belum tersuntikan. 

Komandan Kodim 0730, Letnan Kolonel Inf Noppy Laksana Armyanto menuturkan, sesuai dengan perintah dari presiden terkait target 1 juta vaksin Covid-19, pihaknya berinisiatif membantu Dinas Kesehatan dengan melakukan kegiatan vaksinasi. Namun Ketika Stok vaksin di Korem 072 habis, Kodim 0730 menghubungi Dinas Kesehatan Gunungkidul terkait stok yang ada. 

“Kami agendakan vaksinasi di wilayah Rongkop Girisubo, tapi katanya stok di Dinkes Habis. Tapi dari data yang saya terima masih ada stok. Langsung saya perintahkan anggota untuk cek,” kata Nophy saat dihubungi melalui telepon selasa (22/6/2021) malam.

Usai dilakukan pengecekan oleh anggotanya, Kodim 0730 medapati bahwa di Gudang Dinkes Gunungkidul ada sebanyak 3.150 vaksin jenis AstraZeneca dengan tanggal kadaluwarsa 30, dan sebanyak 19.450 vaksin jenis Sinovac yang tanggal kedaluwarsanya Oktober. 

"Oleh karenanya kami meminta agar vaksin itu segera digunakan sebelum kedaluwarsa nanti," ujar Nophy.

Dia juga menyatakan, jumlah tersebut bisa dapat berubah karena belum semua tempat terdata. Kemungkinan jumlah stok vaksin akan bertambah atau berkurang tergantung penggunaannya. Namun data tersebut menerangkan kondisi riil adanya stok vaksin yang nyaris kadaluwarsa. 

Keberadaan ribuan vaksin ini tidak sejalan dengan statemen Kepala Dinkes Gunungkidul saat rapat kerja pengawasan penanganan Covid-19 pada 17 Juni 2021 lalu. Kepala Dinas Kesehatan menegaskan hanya terdapat sedikit vaksin di gudang penyimpanan untuk kepentingan mendesak. Sedangkan untuk layanan umum dilakukan sistem order langsung ke Dinkes DIY saat akan pelaksanaan vaksinasi. 

TNI sendiri sudah berusaha turut serta dalam melakukan vaksinasi terhadap berbagai golongan masyarakat. Vaksinasi tersebut mereka selenggarakan bekerja sama dengan petugas dinas kesehatan setempat sejak bulan Maret 2021 lalu hingga saat dilakukan sidak di gudang dinkes. Pihaknya tetap mendorong agar vaksinasi segera diselesaikan. 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Respons Bupati

Vaksin Covid-19 di Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Vaksin Covid-19 di Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

"Kita dorong agar vaksinasi segera diselesaikan untuk menambah daya tahan tubuh," ucap dia.

Menurutnya, indeks vaksinasi di Korem 072 Pamungkas, Gunungkidul sendiri pada urutan terendah vaksinasinya. Hal ini yang membuat komandan Kodim berinisiasi dengan banyak melakukan kegiatan vaksinasi untuk percepatan dan membantu Dinas Kesehatan. 

“ini kan bukan keinginan saya, saya hanya melaksanakan perintah dari pimpinan tertinggi yaitu presiden,” jelasnya. 

Dirinya beranggapan dengan jumlah stok vaksin yang tersedia, seharusnya seluruh warga Gunungkidul dapat tervaksin dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Maka dibutuhkan juga kesadaran warga dan juga petugas kesehatan untuk bekerja sama terkait percepatan tersebut. 

“Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” Nophy berharap.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta pun menyayangkan adanya stok vaksin yang nyaris kedaluwarsa tersebut. Menurutnya, saat rapat koordinasi di Gedung DPRD Gunungkidul telah diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan bahwa tidak ada stok vaksin.

Namun, dari hasil sidak yang dilakukan Kodim 0730 ini terungkap bahwa ada stok vaksin dalam jumlah banyak. 

"Saya selalu tegas untuk urusan itu, tetapi malah kondisinya seperti itu. Sungguh disayangkan mengapa ada ribuan," ujar Sunaryanta. 

Sunaryanto beranggapan bahwa dengan vaksin tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh warga masyarakat harus disegerakan tidak menunda. Namun, ditemukannya stok vaksin dalam jumlah banyak dan ada yang nyaris kedaluwarsa membuat pihaknya akan melakukan penelusuran lebih lanjut. 

“saya akan selesaikan persoalan ini secepatnya,” tegasnya. 

 

Rekomendasi DPRD Gunungkidul

Senada dengan bupati, Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih juga kecewa. Pasalnya saat ini masyarakat sangat membutuhkan vaksinasi dalam penanggulangan Penyebaran Covid-19. Dirinya beranggapan apa yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan. 

“Saya mendapat laporan dari Pak Dandim dan kaget, kok bisa segitu banyak. Seharusnya kan segera didistribusikan,” kata Endah saat dihubungi melalui telepon, Selasa petang (21/6/2021). 

Endah pun menyayangkan adanya upaya pengendapan vaksin yang dilakukan oleh Dinkes. Dengan adanya peristiwa ini, ia pun beranggapan bahwa yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan saat sidang di ruang rapat DPRD Gunungkidul bertolak belakang. 

“Terus terang ini tidak sejalan dengan yang disampaikan oleh Kepala Dinkes saat kita klarifikasi di ruang paripurna,” terangnya. 

Saat rapat, kata Endah, bahwa ketersediaan akan Vaksin di Gunungkidul sendiri aman. Namun, setelah menerima laporan bahwa di gudang penyimpanan ada stok vaksin, Endah pun memberikan rekomendasi terkait temuan tersebut. 

“Kami memberikan rekomendasi kepada bupati untuk segera memanggil kepala dinkes dan jajaran untuk segera klarifikasi,” dia menegaskan.

Endah menuturkan, di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Gunungkidul, vaksin adalah bagian terpenting dalam menekan angka penyebaran virus Corona. Sedangkan,  tingkat vaksinasi se-DIY Gunungkidul termasuk terendah dibanding daerah lainnya. 

“Kinerja percepatan terus harus dipantau dan diperbaiki serta ditingkatkan lagi, jangan sampai ada kejadian lainya ditengah situasi yang masih seperti ini,” kata Endah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya