Musa Rajekshah Apresiasi Bantuan Menko Airlangga Saat Rakor Perkembangan PPKM

Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menyampaikan apresiasi kepada Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang telah bekerja cepat sebagai Koordinator Penanggulangan Covid-19 Pusat dalam membantu masyarakat terdampak PPKM Leve

oleh Reza Efendi diperbarui 28 Jul 2021, 22:27 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2021, 22:27 WIB
Wagub Sumut, Musa Rajekshah
Musa Rajekshah dalam rapat koordinasi terkait perkembangan PPKM di luar Jawa-Bali bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melalui zoom meeting di ruang Kantor Wagub Sumut

Liputan6.com, Medan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menyampaikan apresiasi kepada Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang telah bekerja cepat sebagai Koordinator Penanggulangan Covid-19 Pusat dalam membantu masyarakat terdampak PPKM Level 4 dan 3.

Apresiasi disampaikan Musa Rajekshah dalam rapat koordinasi terkait perkembangan PPKM di luar Jawa-Bali bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melalui zoom meeting di ruang Kantor Wagub Sumut.

Turut hadir dalam rapat ini sejumlah Kepala Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, jajaran Kementerian terkait, serta perwakilan dari Kejaksaan, TNI, Polri dan lainnya.

Dalam rapat tersebut, Musa Rajekshah mengapresiasi bantuan yang diberikan pemerintah pusat melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada masyarakat, khususnya Provinsi Sumut. Dia berharap bantuan berupa kartu sembako, subsidi internet, listrik, bantuan pekerja, dan UMKM dapat menjadi hal baik, sehingga masyarakat merasakan kehadiran pemerintah.

"Mudah-mudahan bansos yang terlaksana bisa menjadi solusi PPKM, yang membuat ekonomi masyarakat sulit," katanya, Rabu (28/7/2021).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Terus Sosialisasi Prokes

Wagub Sumut, Musa Rajekshah
Wagub Sumut, Musa Rajekshah

Selain itu, Musa Rajekshah juga memaparkan jika PPKM Level 4 di Sumut hanya dilaksanakan di Kota Medan saja. Kemudian untuk Level 33 dilaksanakan oleh 22 Kabupaten/Kota, dan Level 2 bagi 9 Kabupaten/Kota.

"Protokol kesehatan juga terus kami sosialisakan ke masyarakat. Begitu juga soal vaksin, alhamdulillah kesadaran masyarakat sudah cukup tinggi, kita masih kekurangan untuk kebutuhan vaksin. Mohon kepada Menkes untuk Sumut agar vaksin dapat ditambah lagi," ucapnya.

Musa Rajekshah juga mengaku, kalau untuk PPKM Level 4 dan 3, saat jni Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, telah mendorong bupati/wali kota untuk mendata penduduknya yang akan menjadi penerima bansos.

"Insya Allah Sumut akan tepat sasaran dalam penerima bansos. Terima kasih kepada Bapak Airlangga," ujarnya.

Sumut Masuk 5 Besar

Neraca Perdagangan Surplus 14 Bulan Berturut-turut, Sinyal Pemulihan Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Airlangga menyebutkan, Sumut saat ini masuk dalam 5 besar provinsi yang kasus konfirmasinya mengalami lonjakan Covid-19 signifikan bersama Sumatera Barat, Papua, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Padahal untuk Jawa, saat ini penambahan kasusnya sudah mulai turun.

Airlangga menekankan beberapa hal yang perlu dilaksanakan. Dari sisi hulu agar menerapkan 3M, melaksanakan pembagian masker, mempercepat vaksinasi, dan mendorong testing serta tracing.

"Dari sisi hilir agar kebutuhan oksigen dan obat-obatan dapat dikoordinasikan, baik rumah sakit, Forkopimda dan kepala daerah, terutama 5 provinsi di luarJawa-Bali ini," terangnya.

Tracing dan Testing Penting

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers penanganan Covid-19 usai rapat terbatas di Istana Merdeka Jakarta, Senin (14/6/2021). (Humas Sekretariat Kabinet)

Menkes Budi Gunadi Sadikin menambahkan, tracing dan testing sangat penting dilakukan, karena sudah menjadi standar yang dilakukan dalam penanganan Covid-19. Sebab dengan keduanya, akan sangat menentukan angka kasus yang terjadi, jumlah rumah sakit, tempat isolasi, oksigen, obat dan lainnya.

"Ini harus dikejar," tegasnya.

Dia mengaku, memang sejauh ini sudah ada beberapa daerah yang telah melaksanakannya tapi masih ada yang belum. Bagi daerah yang masih kesusahan untuk Swab PCR, diizinkan bisa menggunakan antigen.

"Selain testing adalah persiapan rumah sakit. Untuk itu kita meminta rumah sakit agar membentuk satgas oksigen. Kalau BOR-nya tinggi, tetapi masih ada kamarnya, agar dapat mengonversikan menjadi tempat Covid-19," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya