Mitos Penyakit Sarampa, Perjumpaan Manusia dengan Makhluk Halus Jelang Magrib

Penyakit yang kebanyakan menyerang anak kecil ini juga kerap menyerang orang dewasa.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 22 Mei 2024, 08:05 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2021, 17:00 WIB
Ruam pada kulit akibat penyakit sarampa Foto: Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ruam pada kulit akibat penyakit sarampa Foto: Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Bagi masyarakat Gorontalo tentu tidak asing lagi dengan yang namanya penyakit Sarampa. Penyakit yang kebanyakan menyerang anak kecil ini, juga kerap menyerang orang dewasa.

Sarampa adalah penyakit kulit yang menyerupai campak, tetapi bedanya dengan penyakit ini, sarampa hanya dan akan hilang dalam waktu tig hari. Penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam kemerahan dengan gejala gatal serta perih di permukaan kulit.

Warga Gorontalo kerap mengaitkan penyakit kulit ini dengan makhluk halus. Mereka percaya, jika penyakit sarampa ditimbulkan karena perjumpaan manusia dengan makhluk halus yang tidak disengaja.

Menurut salah satu petuah di Gorontalo S Abdullah bahwa, ketika menjelang magrib tidak bisa berjalan menuju hutan atau tempat yang memiliki pepohonan rindang. Sebab makhluk itu bisa jadi berada di tempat itu.

"Sarampa ditimbulkan karena adanya perjumpaan manusia dengan makhluk halus secara tidak sengaja," kata S Abdullah.

"Biasanya penyakit itu tertular pada orang yang berjalan di hutan saat waktu sore dan malam hari," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut:

Makhluk Halus Tidak Senang

Ilustrasi Makhluk Halus (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Makhluk Halus (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Menurut Abdullah, banyak makhluk halus pada waktu sore berkeliaran dan kurang senang jika melihat keberadaan manusia di sekitar mereka. Kesannya manusia tidak menghargai mereka sehingga iblis menegur dengan menyentuh tubuh manusia itu.

"Mereka pasti tidak senang, jadi manusia tanpa disadari disentuh oleh mereka hingga timbul penyakit sarampa," katanya.

"Kami percaya itu, sebab itu pernah terjadi pada kami di waktu kecil. Saat petang tiba, kami masih bermain di sekitar pepohonan rindang," tuturnya.

Selain itu, kata Abdullah, ketika manusia yang sudah disentuh oleh mahluk halus tersebut, sampai di rumah pasti akan muncul gejala seperti demam, denyut nadi melemah serta munculnya gatal di sekujur tubuh serta bintik-bintik merah di kulit.

"Pasti akan demam dan muncul gatal-gatal," ungkapnya.

Bila ditinjau dari sisi medis, sarampa yang biasa disebut campak disebabkan oleh virus. Campak merupakan virus RNA family paramyxoviridae yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang.

"Sarampa itu adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Itu seperti campak yang diakibatkan virus yang menyerang kebanyakan orang Gorontalo," kata dr Meyrin Kadir Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango.

"Kalau sarampa ditimbulkan dari iblis atau makhluk halus, itu adalah kepercayaan," ia menandaskan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya