Pesawat Aeromodelling Karya Santri Bikin Sandiaga Uno dan Wagub Taj Yasin Kepincut

Kelompok ekonomi pesantren (ekotren) di pondok pesantren Al-Ma'wa, Desa Sumbersari, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal memproduksi pesawat aeromodeling

oleh Felek Wahyu diperbarui 08 Sep 2021, 04:30 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2021, 04:30 WIB
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat berdiskusi terkait pesawat produksi pesawat Cesna produk Pondok Pesantren di Kendal. (Foto: Liputan6.com/Humas Provinsi Jateng)
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat berdiskusi terkait pesawat produksi pesawat Cesna produk Pondok Pesantren di Kendal. (Foto: Liputan6.com/Humas Provinsi Jateng)

Liputan6.com, Semarang - Setelah menunggu beberapa waktu, pesawat jenis Cesna yang dipesan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen akhirnya dikirim, Selasa (7/9/2021). Pesawat warna merah putih itu, dibawa langsung oleh produsen ke rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Pesanan Wagub Jateng baru dikirim sepekan setelah terima pesanan lantaran tim yang terdiri lima orang harus berhasil menyelesaikan pekerjaaan rumah, yakni memproduksi sayap. Tim khusus diturunkan untuk memproduksi sayap.

Pesawat Cesna yang dibeli Gus Yasin, tentu bukan pesawat sesungguhnya. Namun, pesawat aeromodelling hasil produksi dari kelompok ekonomi pesantren (ekotren) di pondok pesantren Al-Ma'wa, Desa Sumbersari, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal.

Saat menerima aeromodelling, beberapa saat Gus Yasin menimang-nimang pesawat tersebut. Beberapa kali pujian diucapkan Wagub Jateng atas kemampuan sejumlah santri SMK Al-Ma’wa.

"Saya senang, ada santri yang kreatif masuk di ekonomi kreatif, tentunya ini sebuah gebrakan sebuah inovasi dari teman-teman santri," ucap Wagub Jateng, sesaat setelah menerima pesawat aeromodelling.

Tidak hanya Taj Yasin, aeromodelling dari Al-Ma'wa juga pernah dibeli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

"Pada saat itu, Mas Sandi (Sandiaga Uno) juga ikut beli. Dengan begitu kita dorong, untuk peningkatan dan promosi," tambah Gus Yasin.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kata Santri Pembuat Pesawat Aeromodelling

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat berdiskusi terkait pesawat produksi pesawat Cesna produk Pondok Pesantren di Kendal. (Foto: Liputan6.com/Humas Provinsi Jateng)
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat berdiskusi terkait pesawat produksi pesawat Cesna produk Pondok Pesantren di Kendal. (Foto: Liputan6.com/Humas Provinsi Jateng)

Tidak saja 'nglarisi', namun pembelian aeromodelling dari pondok pesantren dilakukan lantaran Wakil Gubernur Jateng Taj ingin menjadikan produk unik tersebut sebagai materi iklan yang dipasang di ruang tamu rumah Dinas.

"Ketika ada pameran atau ada tamu, masuk ke pemerintahan di (ruangan) Wakil Gubernur. Mereka bisa lihat, dan nantinya bertanya itu pesawat dari mana. Sehingga kita tinggal menyampaikan bahwa ini dari pondok pesantren di Jawa Tengah, yakni Al-Ma'wa," kata Gus Yasin menunjukan teknik marketingnya.

Meski produksi Aeromodelling dari Al-Ma'wa masih bersifat ekstrakulikuler, dirinya berharap untuk mendorong pondok pesantren yang terutama berbasis SMK, untuk ikut dalam mengambangkan industri kreatif.

"Ini akan jadi pemantik, untuk pondok pesantren bisa mengembangkan ekstra kulikulernya, akan kita kembangkan dengan industri kreatif dan nantinya bisa untuk berwirausaha," terangnya.

Melihat adanya potensi tersebut, ia menjelaskan saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, membantu para pelaku usaha ekotren dalam bentuk pendampingan.

"Kita fasilitasi untuk promosi, dan saya sudah menyampaikan apa yang mereka butuhkan. Saat ini kita sudah melakukan pendampingan dulu, kalau sudah bisa dikembangkan akan kita bantu dari segi peralatannya," tutupnya.

Sementara itu, Asir dan Saiful Hidayat, yang menggarap pesawat pesanan Wagub Jateng, mengaku senang mendapat pesanan dari wagub dan membuatnya dengan maksimal.

"Pesawat tipe cesna ini kurang lebih pengerjaannya dua minggu dan dikerjakan oleh 3 hingga 5 orang," kata Asir

Ia mengaku, tingkat kesulitannya dari menggarap pesawat tersebut yakni bagian sayap dikarenakan bagian sayap, harus imbang.

"Semua harus sama, kanan kiri harus imbang baik dari ketebalannya, maupun panjangnya semua harus imbang," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya