Pemuda Ini Sulap Barang Limbah Jadi Pesawat Aeromodelling Unik

Tidak semua barang bekas harus berakhir di tempat sampah dan dibuang. Di tangan pemuda ini, berbagai barang bekas pakai dikreasikan menjadi pesawat aeromodelling unik.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2019, 10:15 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2019, 10:15 WIB
Kilas Indonesia
Pengumumuman di sebuah sekolah Kejuruan di Bantul, DIY dilakukan dengan menyebar pengumuman menggunakan Helicopter Aeromodelling.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak semua barang bekas harus berakhir di tempat sampah dan dibuang. Di tangan pemuda ini, berbagai barang bekas pakai dikreasikan menjadi pesawat aeromodelling unik. Bahkan inovasi pemuda ini banyak diminati karena harga terjangkau dan cocok untuk latihan bagi para pilot aeromodelling pemula.

Warga Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Mahbub Junaidi membuat pesawat aero modeling berasal dari stereofoam bekas. Ia membuat pesawat tersebut cukup praktis.

Stereofoam disesuaikan ukuran badan pesawat. Lalu direkatkan dengan menggunakan lem. Setelah itu, dirangkai dengan sejumlah peralatan terbang seperti transmitter, receiver, elektrik speed control, dinamo motor, servo, baling-baling dan baterai sebagai penggerak.

"Satu persatu pesawat yang saya bikin itu menarik hati komunitas dan akhirnya alhamdullilah ada yang dipesan satu kemudian pesan lagi. Saya coba update di FB, kemudian ada yang pesan dari Medan," ujar Harun,” seperti dikutip dari Program Fokus, Jumat (16/8/2019).

Hingga saat ini sudah sekitar 20 jenis pesawat yang dibuat. Di antaranya jenis Thunder Bolt yang digunakan di perang dunia II, Cesna, Boeing 737, FlyING Wing dan Mustang P51.

Pesawat aero modelling ini banyak diminati para pilot pemula karena selain mudah mengoperasikan juga mudah dan diperbaiki sendiri. Hal ini menarik para pemesan terutama para penggemar aero modelling dari berbagai wilayah di Indonesia.

Untuk mendapatkan pesawat ini, Mahbub menjual dari harga Rp 700 ribu-Rp 1,7 juta. Harga itu tergantung model. Harga pesawat ini dua kali lipat lebih murah dibandingkan buatan pabrika yang kebanyakan produk impor.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya