Liputan6.com, Yogyakarta - Berkunjung ke Yogyakarta, jangan lupa singgah ke Tamansari. Terletak dekat dengan Keraton Yogyakarta, Tamansari memiliki bangunan yang sarat dengan sejarah serta budaya Keraton Yogyakarta serta Instagramable.
Pada awal berdiri, Tamansari setidaknya memiliki 57 bangunan yang terdiri dari dapur, menara, alat penyimpanan senjata, taman hingga lorong bawah tanah. Bangunan ini dapat digunakan sebagai jalur evakuasi apabila keluarga Keraton Yogyakarta sedang dalam keadaan berbahaya atau terancam.
Poin utama dari Tamansari sesungguhnya terletak pada kolam air yang dikelilingi oleh benteng dengan tinggi kira-kira enam meter dan juga menara. Kolam ini pada zaman dahulu diperuntukkan bagi istri-istri raja untuk mandi, sementara menara dipergunakan raja untuk melihat istri-istrinya mandi.
Advertisement
Baca Juga
Selain kolam yang menjadi poin utama Tamansari, terdapat satu area yang tidak kalah menarik untuk dibahas tetapi jarang ada wisatawan yang datang ke area ini. Area tersebut adalah Pulo Panembung.
Bagi sebagian orang Pulo Panembung disebut juga sebagai Cemethi. Padahal sebenarnya kedua area tersebut berbeda.
Pulo Cemethi disebut juga dengan Pulo Kenongo. Sementara Pulo Panembung sendiri terletak tepat di tengah segaran. Seperti namanya yang berarti berbicara atau berdoa, konon tempat ini merupakan tempat sultan Yogyakarta bermeditasi ketika akan mengambil keputusan besar.
Maka tak heran bila area ini berada di tempat yang sulit dijangkau. Bila wisatawan ingin melihat area ini, maka harus ke area Pulo Cemethi dan menghadap ke arah Selatan.
Sementara untuk memasuki bangunan berlantai dua ini, wisatawan harus melewati terowongan bawah air, jadi wisatawan harus menyewa seorang pemandu untuk bisa berkunjung ke Pulo Panembung di Tamansari Yogyakarta.
(Yohana Nabilla)
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.