3 Daerah di Sumbar Dilanda Bencana Alam, Satu Jembatan Putus

Hujan ekstrem mengguyur Sumbar dua hari terakhir.

oleh Novia Harlina diperbarui 29 Sep 2021, 19:14 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2021, 19:09 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi banjir. (dok. pixabay/@hermann)

Liputan6.com, Padang - Tiga daerah di Sumatera Barat yakni Kota Solok, Kabupaten Solok dan Pasaman dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (28/9/2021).

Di Kota Solok, banjir mulai menggenangi rumah warga pada Rabu (29/9/2021) pukul 02.30 WIB Kecamatan Lubuk Sikarah dan Kecamatan Tanjung Harapan.

Setidaknya 109 KK terdampak akibat banjir di dua kecamatan tersebut. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok membantu warga mengevakuasi daerah pemukiman warga serta menyerahkan bantuan logistik.

"Kebutuhan mendesak saat ini makanan cepat saji," kata Kalaksa BPBD Sumbar, Erman Rahman kepada Liputan6.com, Rabu (29/9/2021).

Kemudian di Kabupaten Solok juga dilanda bencana longsor dan banjir. Longsor terjadi di Nagari Taruang Taruang, dan mengakibatkan akses jalan sempat terganggu.

Selain longsor Selasa malam, pada Rabu pagi banjir juga melanda dua Jorong (dusun) Jambu dan Jorong Kapalo Koto, Nagari Saok Laweh Kabupaten Solok.

"Ketinggian air sekitar 60 sentimeter," ujarnya.

Sementara di Kabupatenn Pasaman banjir terjadi akibat hujan sejak Selasa (28/9/2021) di Jorong Sei Beremas Nagari Cubadak Barat Kecamatan Duo Koto.

Curah hujan yang tinggi dan angin kencang, menyebabkan meluapnya air dan pohon tumbang menimpa jembatan hingga ambruk dan terbawa arus sungai.

Jembatan tersebut menghubungkan wilayah Muaro Tambangan, Koto Tangah dan Sigalabur, kini akses antar daerah itu putus total.

"Ada 600 KK yang terdampak akibat putusnya jembatan itu," sebut Erman.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Darurat Bencana hingga Akhir Tahun

Erman Rahman mengatakan potensi bencana mengintai provinsi ini hingga akhir tahun. Untuk itu mengingatkan masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana agar selalu meningkatkan kewaspadaan.

Menurutnya potensi bencana yang perlu diantisipasi hingga akhir tahun ini berupa banjir, banjir bandang, dan longsor.

Untuk mengantisipasi dampak bencana hingga penghujung tahun nanti, pihaknya sedang menyiapkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumbar tentang Siaga Darurat Bencana sampai 31 Desember 2021.

"Iya kita akan siaga darurat bencana alam hingga akhir tahun," ia menambahkan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya