BBM di Sejumlah SPBU Medan dan Deli Serdang Kosong, Apa Kata Pertamina?

Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) kosong, terutama BBM jenis Pertalite, Solar, dan Premium.

oleh Reza Efendi diperbarui 14 Okt 2021, 16:10 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2021, 16:10 WIB
BBM Kosong di SPBU
BBM jenis Solar dan Pertalite kosong di salah satu SPBU Jalan Medan-Binjai, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut)

Liputan6.com, Medan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) kosong, terutama BBM jenis Pertalite, Solar, dan Premium.

Pantauan Liputan6.com di kawasan Jalan Medan-Binjai, Deli Serdang, mengarah ke Jalan Gatot Subroto, Medan, tampak sejumlah SPBU yang ada dipadati oleh antrean kendaraan bermotor, mulai dari roda dua, roda empat hingga lebih.

Seorang pengendara kendaraan bermotor jenis Colt Diesel, Amran mengatakan, sudah mengantre sekitar 45 menit untuk mendapatkan BBM jenis Solar di SPBU Sei Semayang. Amran mengaku hendak menuju ke Kota Binjai.

"Saya angkat barang dari Medan ke Binjai. Mau isi Solar, eh ngantre panjang kali. Tidak hanya di sini, di beberapa SPBU yang saya lewati juga antre, bahkan ada yang gak ada stok Solar," kata Amran, warga Sunggal, Deli Serdang, Kamis (14/10/2021).

Selain di SPBU Sei Semayang, di SPBU Jalan Medan-Binjai Km 12 tampak sepi dikarenakan terjadi kekosongan BBM jenis Bio Solar dan Pertalite. Selain itu, di SPBU Kampung Lalang, Jalan Gatot Subroto, Medan, tampak plang bertuliskan "Solar Dalam Perjalanan".

Menurut seorang sopir angkutan kota (angkot) Ramli yang ditemui di seputaran SPBU Kampung Lalang mengatakan, selain Solar, Pertalite juga agak susah didapatkan dalam beberapa hari terakhir di SPBU tersebut.

"Memang lagi agak susah, mau Solar, Premium, apalagi Pertalite. Nanti mau ngantre panjang di SPBU itu. Kalau aku, memang jurusan angkotku lewat sini, jadi sering aku ngisi (BBM) di situ," ucapnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pertamina Pastikan Stok BBM Aman

BBM
Kapal tanker bermuatan 15.900 Kilo Liter (KL), dengan jumlah tersebut diperkirakan stok BBM aman untuk beberapa hari ke depan di Sumut

Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) terkait kekosongan BBM di sejumlah SPBU memastikan saat ini stok BBM di wilayah Sumut dalam kondisi aman.

"Stok BBM aman di Sumut, kapal tanker sudah merapat, dan kita sudah menyalurkan BBM ke setiap SPBU," kata Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman.

Dijelaskannya, kapal tanker tersebut bermuatan 15.900 Kilo Liter (KL), dengan jumlah tersebut diperkirakan stok BBM aman untuk beberapa hari ke depan di Sumut.

Selain itu, Pertamina Patra Niaga siap memberikan tambahan pasokan BBM untuk daerah-daerah yang mengalami peningkatan konsumsi, misalnya di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.

"Dengan menurunnya Level PPKM, aktivitas masyarakat mulai meningkat dan seiring dengan itu telah terjadi kenaikan konsumsi BBM. Dimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai kebutuhan dan tidak perlu membeli berlebihan," sebutnya.

DPRD Sumut Akan Panggil Pertamina

Penyaluran BBM oleh Truk Pertamina
Penyaluran BBM oleh Truk Pertamina (dok: Pertamina)

Terkait kekosongan BBM di sejumlah SPBU, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut akan memanggil pihak Pertamina. Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga mengatakan, kondisi ini sudah sangat meresahkan masyarakat.

"Nanti kita panggil pihak Pertamina untuk mengklarifikasi," katanya.

Menurut Zeira Salim, mengenai kekosongan BBM di beberapa SPBU tidak menjadikan alasan bagi pihak Pertamina untuk menaikkan harga BBM. Kepada Pertamina juga diminta agar kelangkaan BBM ini secapatnya diselesaikan.

"Kelangkaan beberapa hari ini sudah membuat risau masyarakat. Jangan sampai berkepanjangan, akan membuat mobilitas terhambat," sebutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya