World Superbike Mandalika Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi NTB

Gelaran WSBK pada 19-21 November 2021 di Sirkuit Mandalika, Lombok akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi karena multiefek ekonomi dari event besar internasional

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2021, 12:00 WIB
Jokowi Jajal Trek Sirkuit Mandalika
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjajal trek saat meresmikan Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (12/11/2021). Peresmian Sirkuit Mandalika dilakukan sepekan sebelum balapan WSBK digelar disana. (Foto: Agus Suparto/Biro Sekretariat Kepresidenan)

Liputan6.com, Lombok - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat pada triwulan IV 2021 akan berada di kisaran 5,01-5,81 persen (yoy) dengan salah satu pemicunya adalah ajang World Superbike (WSBK) yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok.

"Gelaran WSBK pada 19-21 November 2021 akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi karena multiefek ekonomi dari event besar internasional tersebut, baik di sektor pariwisata, transportasi hingga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," kata kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji, di Mataram, NTB, Minggu, dikutip Antara.

Ia mengatakan faktor yang juga ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi NTB ke arah yang lebih baik adalah inflasi yang terkendali dengan baik serta stabilitas sistem keuangan terjaga.

Selain itu, pemicu lainnya adalah membaiknya pengendalian COVID-19 melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan progres vaksinasi COVID-19 yang agresif. Hal itu dibuktikan dengan capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 61,95 persen dan dosis kedua sebesar 27,42 persen.

"Bahkan, dosis pertama di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Tengah berada di kisaran 70-96 persen," ujarnya.

Heru menambahkan tren positif pertumbuhan ekonomi NTB tercermin dari pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) sejak triwulan II 2021 sebesar 4,76 persen dan triwulan III 2021 dan 2,42 persen (yoy). Angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi pada triwulan I 2021 yang masih mengalami kontraksi sebesar minus 1,13 persen (yoy).

"Pada triwulan III 2021, ekonomi NTB tetap tumbuh positif, namun sedikit melambat akibat pemberlakuan PPKM di tengah maraknya varian Delta COVID-19," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pandemi dan Vaksinasi Covid-19

Keindahan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat
Keindahan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (dok: ITDC/MGPA)

Menurut dia, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang bagus pada triwulan IV 2021, semua pihak harus mengawal program vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan guna mengendalikan penyebaran COVID-19.

Selain itu, Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB bersama pemerintah daerah dan instansi vertikal terkait terus berupaya mengembangkan pasar ekspor komoditas nontambang di wilayah NTB.

"Komoditas ekspor nontambang bisa menjadi mesin baru penggerak pertumbuhan ekonomi daerah," ucapnya pula.

Pada triwulan IV 2021, Heru memperkirakan aktivitas penjualan komoditas ekspor nontambang NTB akan mengalami kenaikan seiring teratasinya kendala mobilitas dan ketersediaan kontainer yang menyebabkan penurunan nilai penjualan pada triwulan-triwulan sebelumnya.

"Pendampingan dan pembinaan end-to-end process kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk komoditas ekspor nontambang menjadi sangat esensial untuk menghasilkan produk nontambang yang berkualitas ekspor," katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya