Tolak Musda, Sejumlah Kader Demokrat di Pekanbaru Bakar Atribut Partai

Sejumlah kader Partai Demokrat di Pekanbaru membakar atribut partai karena menolak musyawarah daerah yang memilih Agung Nugroho sebagai ketua baru.

oleh M Syukur diperbarui 01 Des 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2021, 12:00 WIB
Pembakaran atribut Partai Demokrat yang dilakukan sejumlah kader di Pekanbaru yang menolak Musda.
Pembakaran atribut Partai Demokrat yang dilakukan sejumlah kader di Pekanbaru yang menolak Musda. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah kader Partai Demokrat di Riau membakar atribut partai, mulai dari bendera, baju, hingga jas. Aksi di depan Kantor DPD Demokrat di Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru ini, sebagai protes pelaksanaan musyawarah daerah (Musda).

Puluhan kader juga membakar kartu anggota Partai Demokrat. Aksi ini dilakukan secara bergantian dan disaksikan oleh Ketua DPD Demokrat Riau periode 2017-2022, Asri Auzar.

Sejatinya, Asri selesai menjabat pada pertengahan tahun depan. Namun Musda dipercepat sehingga posisi Asri terdongkel dan digantikan oleh Agung Nugroho yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat Pekanbaru.

Agung Nugroho terpilih secara aklamasi di Musda yang diselenggarakan di SKA Co-Ex, Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru pada 30 November 2021. Dia terpilih secara aklamasi setelah menjadi calon tunggal.

Usai membakar atribut partai, Asri Auzar menyatakan mundur dari partai berlambang mercy itu. Dia menyatakan Musda yang memilih Agung Nugroho sebagai ketua tidak sesuai dengan anggaran dasar anggaran rumah tangga partai.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

Merasa Dizalimi

Dia menyebut ada upaya pengambilalihan paksa terhadap posisinya. Asri menilai Musda seharusnya dilakukan sesuai tahapan yang jelas karena masa kepemimpinannya belum habis.

"Seharusnya tugas saya selesai tahun 2022, pada hari ini dilakukan Musda, apa namanya, apa Musdalub, saya pun tak tahu," kata Asri.

Atas kejadian ini, Asri berpesan kepada kader Demokrat di seluruh Indonesia untuk berhati-hati. Dia merasa telah dizalimi oleh Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kita sama-sama berjuang kemarin, bersama-sama dengan Ketua Umum AHY, namun kezalimannya hari ini ditunjukkannya kepada Asri Auzar," kata Asri.

Meski begitu, Asri mengaku ikhlas menerima apa yang dialaminya. Dia pun hanya berharap ada balasan dari Tuhan terhadap kezaliman ini.

"Mudah-mudahan Allah akan tahu dan memberi balasan pada orang yang menzalimi diri saya," tegas Asri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya