Liputan6.com, Jakarta - Covid -19 menyurutkan perputaran ekonomi. Dampaknya terasa di penjuru Nusantara. Satu hal yang akhirnya menyulut tingginya tingkat kriminalitas. Kondisi miris ini pun diperparah dengan banyaknya berita hoaks yang tersebar dan berseliweran di jagat maya.
Contoh berita hoaks terkait pandemi Covid-19 misalnya tentang virus corona yang sengaja dibuat salah satu negara untuk tujuan menguasai dunia, dugaan tunggangan politik, dan berbagai konspirasi tak masuk akal lainnya.
Baca Juga
Berita hoaks lainnya yang membuat ricuh di antaranya menganggap bahwa tes PCR dan antigen hanya rekayasa pemerintah semata, sehingga sebagian orang yang merasa sehat, tetapi hasil setelah melakukan PCR menunjukkan positif Covid-19 pun tidak yakin dengan hasil tes itu.
Advertisement
Akibatnya, banyak orang tanpa gejala (OTG) tidak teridentifikasi sehingga penularan covid semakin luas tak dapat terelakkan lagi. Di sisi lain, penyitas Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang yang diharuskan melakukan isolasi, kerap merasa dikucilkan akibat berbagai hantaman berita hoaks dari pesan berantai yang semakin marak di grup obrolan keluarga, maupun grup obrolan komunitas.
Begitu juga berbagai berita hoaks tentang vaksin Covid-19. Sebuah pemberitaan tentang seorang penyitas Covid-19 yang sudah sembuh dan mendapatkan vaksin setelah 3 bulan berikutnya, lalu kembali terpapar virus corona setelah beberapa bulan kemudian. Hal ini tentu saja menjadi "makanan bergizi" bagi pemberita hoaks untuk mematahkan semangat kita.
Faktanya, pemberian vaksin dapat menurunkan tingkat penularan dan menurunkan risiko gejala berat ketika terpapar virus corona.
Sertifikat vaksin sebagai syarat perjalanan pun dianggap hanya akal-akalan pemerintah dan hanya menyusahkan masyarakat semata. Padahal, syarat vaksin ini memang diperlukan untuk mengurangi kemungkinan penyebaran virus dari faktor perjalanan.
Simak video pilihan berikut ini:
Lawan Hoaks terkait Covid-19
Stop berita hoaks cukup sampai di tangan kita, jangan diteruskan agar tidak semakin meluas. Kemudian perhatikan hal-hal berikut ini:
• Percaya bahwa virus covid-19 adalah nyata ada bukan akal-akalan semata, karena korban meninggal dan terpapar di sekililing kita sudah cukup untuk menjadi bukti.
• Lakukan vaksinasi dosis lengkap, patuhi protokol kesehatan, hindari kerumunan, dan selalu menjaga jarak sebagai ikhtiyar agar terhindar dari penularan virus corona.
• Tentu saja harus dibarengi dengan menjaga imun tubuh dengan menjaga pola hidup sehat seperti melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur, berjemur di bawah sinar matahari pagi agar mendapat asupan Vitamin D yang cukup untuk meningkatkan kekebalan tubuh, serta mengonsumsi makanan sarat gizi.
• Jika mengalami gejala Covid-19, segera lakukan isolasi mandiri untuk gejala ringan dan segera datangi rumah sakit terdekat untuk gejala yang membutuhkan perawatan medis. Hindari konsumsi berita yang tidak jelas sumbernya dan yakin bahwa kita bisa segera pulih dari krisis pandemi ini.
Demikian berbagai berita hoax terkait pandemi covid-19. Mari bersama lawan berita hoaks untuk Indonesia yang lebih baik. Salam sehat!
Yuni Handono, Denpasar Selatan. Blogger di www.yunihandono.com
Advertisement