Liputan6.com, Jakarta - Meski Rekata Studio & Kaninga Pictures telah mencoret nama kru film Penyalin Cahaya yang diduga melakukan pelecehan seksual, namun sebagian warganet masih merasa tak puas. Selain memboikot film untuk tidak ditonton, mereka juga meminta kemenangan film Penyalin Cahaya di ajang Festival Film Indonesia 2021 dianulir.
"Nama pelaku ini sudah disebut-sebut sejak tahun 2019 lali di forum-forum pencegahan KS (kekerasan seksual) di industri film baik yang resmi maupun tidak. kenapa tetap diajak terlibat? peran dia di film ini penting banget loh," ungkap pemilik akun Twitter @pepeng__.
"(Film) Ekskul dapat award karena campur tangan scoring yg ternyata plagiat. Ekskul dicabut awardnya di FFI 2006. Penyalin Cahaya harus juga dicabut awardnya. Pelecehan seksual lebih memuakkan daripada plagiarisme," ungkap akun Twitter @rayculz.
Advertisement
Namun demikian, tidak jarang juga yang membela film Penyalin Cahaya untuk tetap ditonton, mengingat sebuah karya film merupakan kerja kolektif, bukan kerja orang per orang.
Apalagi dalam pernyataan sikap yang diunggah di akun media sosial, Rekata Studio & Kaninga Pictures, juga telah menyatakan komitmennya memberikan ruang aman yang bebas dari pelecehan seksual dan akan selalu berpihak pada penyintas. Menjaga lingkungan produksi film yang bebas dari pelecehan seksual adalah merupakan misi utama mereka.
"Proses syuting film Penyalin Cahaya yang berjalan dengan aman selama 20 hari di Januari 2021 adalah bukti komitmen kami," kata Rekata Studio & Kaninga Pictures dalam pernyataan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dicoret dari Kredit Film
Rekata Studio & Kaninga Pictures mendapat informasi dari komunitas yang mengelola pelaporan terhadap peristiwa pelecehan seksual, bahwa satu nama kru dari tim film tercatat sebagai terlapor akan dugaan perbuatan di masa lalunya.
"Sebagai tanggung jawab etik atas komitmen kami dan untuk menghormati pelaporan dan proses yang akan terjadi setelahnya, kami memutuskan untuk menghapus nama terlapor dari kredit film Penyalin Cahaya dan di materi-materi publikasi film. Pihak terlapor tersebut tidak lagi menjadi bagian dari film Penyalin Cahaya dan Rekata Studio."
Rekata Studio & Kaninga Pictures menyatakan pihaknya serius dalam menyikapi kejadian ini dan berharap, proses-proses yang terjadi setelah pelaporan ini berjalan dengan mengakomodasi kepentingan penyintas dan dapat terselesaikan sesuai jalur yang tepat.
Kisah para penyintas kekerasan seksual dalam mendapatkan keadilan demi menyelesaikan masalah mendasari kisah dalam film Penyalin Cahaya.
Advertisement
Sinopsi Film Penyalin Cahaya
Penyalin Cahaya bercerita tentang mengenai Sur yang harus kehilangan beasiswanya karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar.
Sur tidak mengingat apapun yang terjadi pada dirinya malam itu. Ini adalah kali pertama Sur datang ke pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya, dan mendapati dirinya tidak sadarkan diri.
Sur meminta bantuan Amin, teman masa kecilnya, seorang tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.