Megawati Sebut Tak Ada Tokoh Nasional dari Sumbar, Pemprov: 147 Anggota DPR Berdarah Minang

Megawati Soekarnoputri sebut Sumbar tak lagi seperti dulu.

oleh Novia Harlina diperbarui 13 Jan 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2022, 07:00 WIB
Megawati Serahkan KTA PDIP kepada Tokoh Agama hingga Purnawirawan TNI-Polri
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi sambutan saat penyerahan KTA PDIP kepada tokoh agama, purnawirawan TNI-Polri, dan akademisi di Jakarta, Selasa (2/4). Sejumlah tokoh agama, purnawirawan TNI-Polri, dan akademisi menyatakan bergabung dengan PDIP. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Padang - Provinsi Sumatera Barat kembali disinggung oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri dalam peringatan hari ulang tahun ke-49 PDIP yang disiarkan melalui kanal Youtube PDI Perjuangan, Senin (10/1/2022).

Dalam tayangan tersebut, Megawati mengatakan Sumbar sudah berbeda dari yang ia kenal. Menurutnya, sejumlah adat budaya Minangkabau seperti Ninik Mamak mulai tidak tampak lagi dalam tatanan warga Sumbar.

Ia menyampaikan, kegelisahan tersebut pernah juga ditanyakannya kepada tokoh Muhammadiyah Buya Ahmad Syafii Maarif.

"Saya tanya kenapa sih Sumatera Barat menjadi berubah ya Buya? Sudah tidak adakah yang namanya tradisi bermusyawarah mufakat oleh Ninik Mamak itu?" ujar Megawati mengulangi pertanyaannya di hadapan Buya Syafii Maarif.

Selain itu, Megawati juga menyoroti soal tidak ada lagi tokoh-tokoh nasional yang populer dari Ranah Minang. Padahal, pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan, Sumbar melahirkan banyak tokoh nasional.

"Sekarang saya tanya saja sama orang di Sumatera Barat, rasanya kok kaya jadi sepi ya, begitu ya di sana," ucap Megawati.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Tanggapan Pemprov Sumbar

Menanggapi keluh kesah Megawati tersebut, juru bicara Pemerintah Provinsi Sumbar, Jasman Rizal mengatakan siapa saja boleh menyampaikan pendapat dan pandangannya termasuk soal bagaimana Ranah Minang saat ini.

Namun, terkait pernyataan Megawati tersebut, Jasman mengaku tidak sepakat karena realita yang ada saat ini di Sumbar tidak seperti itu.

"Soal tokoh populer, apa standarnya? Apakah dari bidang politik, pemerintah, atau bagaimana," katanya kepada Liputan6.com, Selasa (11/1/2022).

Orang Minang itu, kata Jasman, sangat fleksibel, kalau dulu di zaman kemerdekaan yang dibutuhkan itu tokoh tokoh politik, dan tokoh pemersatu bangsa, tetapi pada zaman sekarang yang dibutuhkan ialah kaum milenial yang berbasis inovasi.

Anak muda Sumbar, lanjutnya, juga begitu populer di bidangnya masing-masing, mulai dari start up, bisnis ekonomi, hingga engineering. Bahkan, ada juga yang merambah ke kancah internasional.

Pada 2015 Pemprov Sumbar sudah membentuk komunitas Minang Pride, di mana anak-anak muda kebanggaan Minangkabau berkumpul di sana. 

Kemudian untuk kancah dunia politik, Jasman menyebut juga banyak tokoh politik berdarah Minangkabau. Selain itu, Jasman mengatakan tokoh politik nasional juga ada yang berasal dari Sumbar, setidaknya terdapat 147 anggota DPR RI merupakan orang asli Minangkabau walaupun bukan dapil Sumbar.

"Jadi tergantung dari sudut pandang mana dulu melihat Sumbar," ujarnya.

Namun demikian, ia menyampaikan pernyataan Megawati itu akan dijadikan sebagai bahan introspeksi diri, bukan sebagai bahan polemik.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya