Liputan6.com, Agam - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, akan mengidentifikasi buaya yang memangsa seorang bocah perempuan usia 9 tahun di Sungai Batang Masang, Jorong Padang Madani Nagari Manggopoh Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (17/1/2022).
"Iya sejumlah upaya sedang kita lakukan, fokus yang pertama adalah pencarian korban, yang kedua identifikasi buaya tersebut," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, Senin (17/1/2022).
Tim dari BKSDA, turut membantu pencarian korban yang saat ini hilang dibawa buaya muara itu. Untuk pencarian buaya, jelas Ardi, lebih efektif jika dilakukan malam hari menggunakan senter, karena akan terpantau dari matanya yang terang.
Advertisement
Baca Juga
Pihaknya juga menyiapkan sebuah perangkap untuk mengevakuasi buaya tersebut. Namun, tim di lapangan belum memasangnya karena beberapa faktor.
"Agak rumit untuk memasang perangkap buaya, karna pasti banyak buaya lain yang akan datang dan masuk ke perangkap," ujarnya.
Selain itu, Ardi menjelaskan bahwa Sungai Batang Masang merupakan habitat buaya muara. Selama 2021, konflik antara manusia dan satwa buaya di Sungai Batang Masang terjadi sebanyak 5 kali.
Sementara dalam tiga tahun terakhir, terdapat tiga orang menjadi korban yang dimangsa buaya. Pada 17 Juli 2020 seorang pencari lokan di Sungai Batang Masang, Tanjung Mutiara hilang diduga dimangsa buaya. Jenazahnya hingga kini tak ditemukan.
Kemudian pada Februari 2021 juga terdapat satu korban yang dimangsa buaya di aliran Sungai Batang Masang ini, tepatnya di Nagari Tiku V Jorong. Terakhir, kejadian terbaru seorang bocah usia 9 tahun juga dimangsa buaya yang saat ini masih dalam proses pencarian.
"Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah hingga nagari untuk mencari solusinya," Ardi menambahkan.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Tarik Sang Adik dari Mulut Buaya
Sebelumnya, seorang bocah usia 9 tahun di Jorong Padang Madani dilaporkan dimangsa buaya. Korban diketahui pergi ke sungai bersama kakaknya untuk mandi sekitar pukul 06.20 WIB.
Saat mandi itulah, korban diterkam buaya dan dibawa ke tengah sungai. Kakak korban yang mengetahui itu, panik dan mencoba menarik adiknya dari mulut buaya. Namun, kekuatan kakak korban tak sebanding dengan kekuatan buaya.
"Informasi yang kami terima, kakak korban sempat menarik adiknya dari mulut buaya, namun kalah dengan kekuatan satwa buaya," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Agam, Ade Putra kepada Liputan6.com, Senin (17/1/2022).
Ade menyebut korban kemudian dibawa oleh buaya ke dalam sungai. Saat ini, masyarakat dibantu BPBD Agam sudah melakukan pencarian.
Advertisement