Bayi Sakit Ditolak Puskesmas, Wali Kota Bengkulu Pecat 2 Pejabat Sekaligus

Bayi warga Kabupaten Bengkulu Tengah terkena step lalu dibawa keluarganya ke Puskesmas Muara Bangkahulu untuk mendapatkan penanganan medis, namun ditolak dan tidak mendapatkan bantuan serta upaya lain

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Feb 2022, 15:30 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi – Bayi kembar tiga di inkubator rumah sakit. (Liputan6.com/Ridlo untuk Ahmad Adirin)
Ilustrasi – Bayi kembar tiga di inkubator rumah sakit. (Liputan6.com/Ridlo untuk Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Bengkulu - Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi mendatangi kediaman bayi di Desa Arga Indah II, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah untuk meminta maaf terkait dengan penolakan Puskesmas Muara Bangkahulu menanganinya, beberapa hari lalu.

"Bapak, ibu, kami dari jajaran Pemkot Bengkulu, Bapak Wali kota, Sekretaris Daerah memohon maaf atas ketidaknyamanannya pelayanan puskesmas di Kota Bengkulu. Kehadiran kita ini khusus untuk menyampaikan maaf dan bentuk perhatian Bapak Wali Kota," kata Dedy di Bengkulu, Jumat,dikutip Antara.

Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian (Diskominfotik) Kota Bengkulu Eko Agusrianto bersama Kasatpol PP Yurizal, Sekcam Muara Bangkahulu Jalaludin, dan jajaran pemkot lainnya mendatangi rumah bayi tersebut guna menyampaikan maaf wali kota atas pelayanan yang kurang baik oleh salah satu puskesmas di daerah itu.

Melalui sambungan video, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan meminta maaf atas kejadian bayi ditolak Puskesmas tersebut kepada keluarga bayi.

"Maaf ya bu atas kejadian ini, atas nama Pemerintah Kota Bengkulu meminta maaf sebesar-besarnya. Insyaallah kejadian ini tak akan terulang ini," ujar dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Plt Kadinkes dan Kepala Puskesmas Dicopot

Lahir di Perbatasan, Bayi Pakistan Dinamai Border
Ilustrasi bayi baru lahir. (dok. Omar Lopez/Unsplash)

Balita berusia satu tahun, warga Kabupaten Bengkulu Tengah terkena step lalu dibawa keluarganya ke Puskesmas Muara Bangkahulu untuk mendapatkan penanganan medis, namun ditolak dan tidak mendapatkan bantuan serta upaya lain dari pihak puskesmas.

Pihak keluarga meminta tolong puskesmas untuk membawa ke rumah sakit terdekat dengan ambulans, akan tetapi pihak puskesmas menyarankan keluarga mencari angkot untuk membawanya sebab kejadian tersebut di luar jam dinas (kerja).

Atas kejadian tersebut, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan mencopot Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas Muara Bangkahulu dari jabatan masing-masing, sedangkan petugas puskesmas yang menangani dan menerima pasien tersebut untuk sementara ini ditarik ke Dinas Kesehatan guna menjalani pembinaan.

"Sebagai konsekuensi, pemkot mengambil suatu kebijakan, satu keputusan, suka tidak suka, kami ada semacam suatu 'shock therapy' (terapi kejut) agar ke depan kejadian seperti ini tidak terulang," kata Eko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya