Duh, Kasus Covid-19 Kota Cirebon Didominasi Varian Omicron

Dinkes Kota Cirebon menyebutkan saat ini sejumlah tenaga kesehatan (nakes) juga sudah terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga diimbau warga patuh prokes

oleh Panji Prayitno diperbarui 25 Feb 2022, 00:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 00:00 WIB
Kasus Covid-19 Kota Cirebon Didominasi Varian Omicron
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Edy Sugiarto memastikan pelaksanaan vaksin buster akan dilakukan pekan depan. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Kasus positif Covid-19 di Kota Cirebon menunjukkan terjadi peningkatan yang signifikan. Dinkes Kota Cirebon menyebutkan, kasus covid-19 varian omicron mendominasi di Kota Cirebon.

Kepala Dinkes Kota Cirebon Edy Sugiarto menjelaskan sebanyak 86 persen kasus aktif Covid-19 berasal dari varian Omicron. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14 persen dari varian delta.

Untuk bisa turun di level 3, kata dia, angka konfirmasi dan rawat inap di rumah sakit juga harus terus diturunkan. Edy juga menjelaskan saat ini sejumlah tenaga kesehatan (nakes) juga sudah terpapar Covid-19.

Mereka merupakan nakes yang tugasnya tersebar dari rumah sakit dan puskesmas di Kota Cirebon. Kondisi tersebut, kata dia, menyebabkan kerja nakes lainnya semakin berat.

"Namun untuk nakes di puskesmas sebanyak 90 persen sudah dinyatakan sembuh," ujar Edy, Rabu (23/2/2022).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, dari 708 kasus aktif, sebanyak 205 pasien dirawat di rumah sakit. Sebanyak 60 persen pasien yang rawat inap berasal dari luar wilayah.

Untuk saat ini, ruang isolasi di rumah sakit di Kota Cirebon masih mampu menampung pasien. Selain menurunkan kasus rawat inap, edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan (prokes) juga terus dilakukan.

"Tapi memang kasusnya lagi naik dan evaluasi seminggu ke depan di kasus rawat inap yang diturunkan," tutur Agus.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Rawat Inap

Kasus Covid-19 Kota Cirebon Didominasi Varian Omicron
Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Kota Cirebon menjadi salah satu rumah sakit rujukan untuk pasien covid-19. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Saat ini, lanjut Sekda, rawat inap di Kota Cirebon masih di atas 30 per seratus ribu penduduk per minggu. Dia meminta petugas yang ada di bagian fasilitas kesehatan untuk melakukan semacam cleansing data dan memprioritaskan rawat inap khusus untuk pasien Covid-19 bergejala sedang, berat, dan kritis.

"Karena bobot rawat inap kita ini yang paling besar sehingga Kota Cirebon akhirnya masuk ke penerapan PPKM level 4," kata Agus.

Selanjutnya untuk pasien tanpa gejala atau bergejala ringan diminta untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Sementara itu, anggaran Kota Cirebon sudah digeser dari Belanja Tak Terduga (BTT) ke anggaran Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mempermudah saat aktivasi isolasi terpadu dilakukan.

"Aktivasi isolasi terpadu sedang dalam proses. Kita alokasikan satu bulan dulu," tutur Agus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya