Liputan6.com, Medan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, memastikan stok minyak goreng cukup untuk Sumatera Utara (Sumut). Ada 33.080.788 liter minyak goreng di Sumut untuk kurang lebih 12 hari.
Hal itu disampaikan Mendag Lutfi usai rapat koordinasi mengenai minyak goreng dengan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, dan kepala dinas perdagangan se-Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan.
"Minyak melimpah di Sumut, saya jamin tangki-tangki di Sumut penuh semuanya," kata Mendag, Sabtu (26/2/2022).
Advertisement
Baca Juga
Kemendag akan berkoordinasi dengan aparat hukum, karena keadaan distribusi di pasar tidak sama dengan stok yang melimpah tersebut. Bahkan, Mendag Lutfi mengibaratkan jumlah minyak goreng di Sumut seperti air bah.
"Mestinya di Kota Medan sampai Kisaran. Saya sekali lagi tidak menuduh yang buruk-buruk pada pelaku di Sumut, tetapi karena jumlahnya terlalu banyak dan tidak sesuai dengan keadaan pasar, terpaksa kita akan libatkan aparat hukum," tegasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Minta Aparat Tindak Tegas
Mendag Lutfi meminta aparat hukum untuk menindak tegas segala macam penyimpangan di lapangan. Diharapkan, dalam 2 atau 3 hari ke depan, distribusi minyak goreng di Sumut sudah aman.
"Saya minta tolong aparat hukum bertindak tegas terhadap penyimpangan dan tindakan yang melawan hukum. Kita mengedepankan market mechanic yang baik, mudah-mudahan pada Senin (28 Februari 2022) keadaan menjadi normal," ucapnya.
Advertisement
Kebutuhan Sumut
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyampaikan, Sumut bisa memproduksi 230 ribu ton minyak goreng per tahun. Kebutuhan Sumut per tahun hanya 180 ribu ton. Seharusnya dengan jumlah seperti itu, minyak goreng masih surplus.
Gubernur Edy akan berkoordinasi dengan setiap pihak untuk menyelesaikan apa penyebab kelangkaan minyak goreng di lapangan. Menurutnya, stok ada, namun akan mencari penyebab permasalahan tersebut.
"Kita cari di mana sela-sela yang harus kita lakukan. Sebenarnya barang ini ada, tetapi nanti kita cari, nanti kita akan koordinasi, diharapkan akan kembali normal seperti biasa," tandasnya.