Mendag Lutfi Heran Ada 33 Juta Liter Stok Minyak Goreng di Sumut, Kenapa Langka?

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pusat Pasar Medan. Sidak yang dilakukan Mendag Lutfi bersama Gubernur Sumatera Utara (Sumut) untuk memantau kondisi pasokan minyak goreng.

oleh Reza Efendi diperbarui 26 Feb 2022, 12:11 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2022, 12:11 WIB
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, diPusat Pasar Medan, Sabtu (26/2/2022) (Ist)

Liputan6.com, Medan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pusat Pasar Medan. Sidak yang dilakukan Mendag Lutfi bersama Gubernur Sumatera Utara (Sumut) untuk memantau kondisi pasokan minyak goreng.

Mendag Lutfi mengatakan, ada 33 juta liter minyak goreng selama 14 hingga 24 Februari 2022 di Sumut. Pembagian sudah jelas di mana saja, dan ini menunjukkan tidak ada alasan terjadi kelangkaan minyak goreng di Sumut.

"Semestinya minyak goreng berlimpah, dan saya jamin tangki-tangki di Sumut penuh semuanya," kata Lutfi di Medan, Sabtu (26/2/2022).

Disebutkan Mendag Lutfi, dirinya sudah berkoordinasi dengan seluruh kepala dinas kabupaten kota di Sumut, dan juga perwakilan dari produsen minyak goreng. Pihaknya ingin mengedepankan mekanisme pasar yang baik.

"Mudah-mudahan pada kesempatan pertama, keadaan menjadi normal di Sumut. Saya minta tolong kerja samanya, Pak Gubernur, beserta seluruh kepala dinas kabupaten kota, juga para pelaku-pelaku usaha di Sumut," sebutnya.

Disinggung kenapa dalam beberapa waktu terakhir terjadi kelangkaan minyak goreng di Sumut, Mendag Lutfi mengatakan, akan mencari tahu penyebabnya. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan aparat hukum.

"Karena jumlahnya ini bukan hanya berlimpah, tapi jumlahnya ini seperti air bah, mestinya di Kota Medan sampai Kisaran. Saya tidak menuduh yang buruk-buruk kepada pelaku-pelaku di Sumut," ucapnya.

Tetapi, lanjut Mendag, karena jumlahnya di Sumut terlalu banyak dan tidak sesuai dengan keadaan di pasar, terpaksa pihaknya aka melibatkan aparat hukum untuk menindak tegas tindakan-tindakan penyimpangan yang melawan hukum, yang dilakukan baik itu produsen sampai kepada ritel.

"Ini akan kita kerjakan pada kesempatan pertama," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Gubernur Sumut

Pusat Pasar Medan
Pusat Pasar Medan (Ist)

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengungkapkan, pihaknya kita sudah koordinasi ketat terkait kondisi pasokan minyak goreng. Pihaknya mencari di mana sela, sebab pasokan minyak goreng selama ini ada.

"Tetapi, nanti kita cari. Habis ini saya akan rapat teknis kepada kepala-kepala dinas di kabupaten kota, dan pelaku-pelaku pasar," ucapnya.

Sesuai dengan instruksi Mendag Lutfi, Gubernur Edy memastikan pasokan minyak goreng di Sumut akan terurai mulai Senin, 28 Februari 2022, dan kondisinya akan kembali normal di pasaran.

"Seperti petunjuk Mendag, akan terurai, dan rakyat akan kembali normal sepeti biasa," ungkapnya.


Perang Rusia-Ukraina

Mendag Lutfi meninjau Pasar Wonokromo dan Pasar Induk Hortikultura Osowilangun di Surabaya, Jawa Timur
Mendag Lutfi meninjau Pasar Wonokromo dan Pasar Induk Hortikultura Osowilangun di Surabaya, Jawa Timur (dok: Kemendag)

Pada kesempatan yang sama, Mendag Lutfi menuturkan, keadaan di Ukraina sangat tidak menguntungkan ketika dunia sedang recovery dari Covid-19. Seperti kita ketahui, Rusia penghasil minyak nomor 2 dan gas di dunia.

Kemudian, gandum Rusia dan Ukraina setara dengan 25 persen ekspor dunia. Jadi, kondisi ini telah menyebabkan kenaikan-kenaikan harga yang belum pernah terlihat sebelumnya, harga minyak sudah tembus 100 USDolar.

Lalu, harga CPO di Belawan sudah lebih dari Rp 17.000. Artinya, di masa recovery dari Covid-19 ini, sebenarnya tidak menguntungkan bagi ekonomi dunia.

"Tetapi kita akan melihat, bekerja sama, bagaimana taktik kita, strategi kita, untuk memitigasi. Paling penting, menjaga ekspor kita ke luar negeri tetap terjaga, dan menghasilkan devisa dengan baik," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya