PVMBG: Waspada Potensi Gerakan Tanah Pascagempa Pasaman Barat

Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat (25/2/2022).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 27 Feb 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2022, 09:00 WIB
Gempa Pasaman Barat
Sejumlah bangunan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, dilaporkan rusak akibat gempa beruntun Magnitudo 6,2 dan 5,2 yang terjadi pada Jumat (25/2/2022), pukul 08.39 WIB. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Bandung - Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat (25/2/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung meminta masyarakat tetap mewaspadai dampak yang muncul usai gempa tersebut.

“Kejadian gempa bumi ini berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan berupa retakan tanah, penurunan tanah, dan gerakan tanah. Oleh karena itu penduduk agar waspada dengan gejala tersebut,” kata Kepala PVMBG Andiani melalui keterangan tertulis, Sabtu (26/2/2022).

Andiani menuturkan, mengingat akan kekuatan gempa bumi M 6,2 dan berkedalaman sangat dangkal, sangat memungkinkan terjadinya kerusakan pada rumah rumah penduduk, terutama untuk rumah rumah sederhana tidak tahan guncangan gempa bumi.

Selain itu kemungkinan terjadi bencana gempa bumi ikutan seperti tanah longsor pada tebing tebing yang terjal, retakan tanah di daerah pedataran yang disusun oleh tanah yang lunak seperti aluvium dan endapan kuarter lainnya.

Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena pusat gempa bumi di darat dan jauh dari pesisir.

“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami,” kata Andiani.

“Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman. Waspada terhadap gempa bumi susulan yang dapat merobohkan bangunan yang sudah rusak pada gempa bumi kuat pertama,” cetus Andiani.

Seperti diketahui, gempa bumi di Pasaman Barat terjadi pada Jumat (25/2/2022), pukul 08.39 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di Utara G. Talamau pada koordinat 99,98° BT dan 0.15° LU, berjarak sekitar 17,5 km timur laut Simpang Ampek, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, dengan magnitudo 6,2 pada kedalaman 10 km.

Menurut informasi yang dikumpulkan kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan bencana berupa kerusakan bangunan dan gerakan tanah di Kabupaten Pasaman.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya